PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MELALUI TAMBAK IKAN DESA BABUL MAKMUR KABUPATEN SIMEULUE

 

Rahmat Saleh1, Tri Anto2

Universitas Teuku Umar1,2

[email protected]1, [email protected]2

Diterima: 07-06-2022��������������������� ��������������� Review: 09-06-2022������������������������ ��������������� Publish: 12-06-2022

 


Abstrak:

Peningkatan perekonomian masyarakat merupakan solusi yang efektif untuk mengurangi keinginan masyarakat pedesaan untuk bekerja di luar negeri, yang membutuhkan dukungan pemerintah melalui program-program ekonomi pedesaan. Banyak sumber daya alam, tanah subur, laut penuh ikan adalah aset khusus yang harus dimanfaatkan negara ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan pembangunan ekonomi melalui tambak di Desa Hijau Babul Kabupaten Simeulue. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan positivitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penguatan posisi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian melalui penangkapan ikan di desa Babul hijau Kabupaten Simeulue dilakukan melalui pembentukan kelompok usaha hasil laut yang mandiri dan persaingan. Peneliti dapat melihat dan mengamati kinerja masyarakat yang tergabung dalam kegiatannya sebagai pembudidaya ikan di Desa Sejahtera Babul, Kecamatan Simeulue Barat. Kabupaten Simeulue. Selain itu, peran pemerintah dalam memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui sektor maritim. Dan kami berharap intensifikasi kegiatan ini dapat berhasil dan mensejahterakan masyarakat.

Kata kunci: Pemberdayaan, Ekonomi, Perikanan.

 

Abstract:

�������������� Improving the community's economy is an effective solution to reduce the desire of rural communities to work abroad, which requires government support through rural economic programs. Many natural resources, fertile land, sea full of fish are special assets that this country should take advantage of. This study aims to analyze the level of community participation and economic development through ponds in the Green Babul Village, Simeulue Regency. This study uses a qualitative method with a positive approach. The results showed that the strengthening of the community's position in improving the economy through fishing in Babul Hijau village, Simeulue Regency was carried out through the formation of independent and competitive seafood business groups. Researchers can see and observe the performance of the community who are members of their activities as fish cultivators in Babul Prosperous Village, West Simeulue District. Simeulue District. In addition, the government's role in contributing to community empowerment through the maritime sector. And we hope that the intensification of this activity can be successful and prosper the community.

Keywords: Keywords: Empowerment, Economy, Fisheries�������������������������������������������������������������

Corresponding: Rahmat Saleh

E-mail: [email protected]

 

 

PENDAHULUAN

Kabupaten Simeulue adalah salah satu daerah Aceh di Indonesia. Terletak sekitar 150 kilometer di wilayah barata pantai Aceh. Kabupaten Simeulue dahulunya merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Barat, namun pada Tahun 1999 Kabupaten Simeulue telah berpisah dari Kabupaten Aceh barat. Dalam kehidupan manusia sebagai masyarakat, sejarah dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari yang bersumber pada setiap individu melalui interaksi dengan individu dan kelompok sosial, bahasa umum, penggunaan sehari-hari. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif dan mengalami proses aksi sosial untuk memperbaiki keadaan dan posisinya sendiri (Hatu, 2010). Pemberdayaan masyarakat hanya dapat terjadi jika masyarakat itu sendiri terlibat.

Masyarakat Simeulue juga memiliki tradisi dan budaya tersendiri, tidak seperti suku Aceh lainnya. Di Kabupaten Simeulue juga terdapat beberapa sub suku, namun ini bukanlah suku asli Simeulue yang semuanya merupakan suku pendatang yang sudah lama berdiri dari luar Simeulue di Kabupaten Simeulue. Kabupaten Simeulue meliputi beberapa sub wilayah yaitu Alafan, Salang, Simeulue Barat, Simeulue Tengah, Simeulue Cut, Teupah Barat, Teupah Tengah, Teupah Selatan, Teluk Dalam dan Simeulue Timur, ditambah dari ladang seperti cengkeh dan kelapa, zona komersial yang menghasilkan produk utama seperti rotan dan hasil hutan, dan perikanan, terutama ikan pelagis besar dan kecil, ikan karang dan lobster. Setelah harga cengkeh turun di tahun 1990-an, makanan sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Simeulue beralih ke perikanan dan budidaya lobster, terutama di desa hijau Babul, sebagian besar orang fokus pada pertanian dan perikanan, tetapi di sektor pertanian lebih memudahkan orang untuk memperoleh pendapatan dan dibandingkan dengan pendapatan dari sektor perikanan. Ada banyak lahan kosong yang bisa dijadikan daerah kaya pendapatan.

Menurut Shardlow (1998) dalam (Adi, 2015), konsep pemberdayaan pada dasarnya Fokus pada bagaimana seorang individu, kelompok atau masyarakat dapat mengendalikan hidup mereka sendiri dan membentuk masa depan mereka sesuai dengan keinginan mereka. Dengan demikian, (Shardlow, 1998) mendefinisikan pemberdayaan sebagai pikiran binatang dan (Notoatmodjo, 2005) dikenal sebagai "penentuan nasib sendiri" dalam pendidikan ilmu sosial. Kekuatan untuk membentuk masa depan.

Menurut (Sulistiyani, 2004), Tujuan pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat itu sendiri. Kemandirian ini meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan masyarakat, yaitu suatu keadaan yang dialami masyarakat melalui kemampuan berpikir, memutuskan, dan mengendalikan. Lakukan apa yang tampaknya tepat untuk memecahkan masalah. Setelah membangun pemberdayaan di empat dimensi (kognitif, spiritual, emosional, dan psikologis), menjadi mungkin untuk berkontribusi menciptakan komunitas mandiri yang dibutuhkan. Dengan demikian, masyarakat memiliki kekayaan wawasan yang didukung oleh perilaku terampil, kebutuhan perkembangan dan kesadaran kebutuhan. Tentu saja, untuk mencapai kemandirian dalam masyarakat memerlukan Proses belajar yang baik yang secara bertahap memperoleh kekuatan, kekuatan, atau keterampilan yang berguna untuk pengambilan keputusan secara mandiri.

Keberadaan matrix otorisasi untuk menentukan fokus dan tujuan otorisasi dalam tindakan, perlu diketahui berbagai matrix otorisasi yang menunjukkan apakah seseorang berwenang atau tidak. Menurut Kiefer dalam (Akbar & Sulistiani, 2019), pemberdayaan mencakup tiga aspek yaitu membekali masyarakat dengan kompetensinya, kompetensi sosial politiknya, dan kapasitas partisipatifnya.

Nelayan memiliki kelompok usaha selain menangkap ikan sehari-hari. Biasanya tambak ikan adalah tambak ikan karena nelayan sulit melaut karena kondisi cuaca yang buruk dan kurangnya ikan atau jari kaki dari laut. Karena itulah industri perikanan perlu beternak ikan, laut, tiram dan menjadi petani garam. Akuakultur adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan produksi organisme air (organisme) untuk mendapatkan keuntungan. Akuakultur didefinisikan sebagai campur tangan manusia atau upaya untuk meningkatkan produktivitas air melalui operasi akuakultur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan pembangunan ekonomi melalui tambak di Desa Hijau Babul Kabupaten Simeulue.

 

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif, atau bisa disebut metode penelitian alamiah karena dilakukan dalam kondisi alamiah, yaitu: perilaku diamati melalui pengambilan sampel, objektif dan penelitian berdasarkan data tekstual deskriptif atau kata-kata orang, Teknologi (Huberman, 2017).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk mengamati dan memahami masalah atau menemukan data yang tepat untuk melihat masalah tersebut. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang memberikan pemahaman metodologis tentang fenomena sosial yang ada di masyarakat (Moloeng, 2012).

Dalam konteks Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan positivis. Menurut (Sofiana, 2017); (Creswell, 2014), pendekatan positivis menyimpang dari teori, sehingga peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data untuk mendukung/membantah teori dan menyempurnakan temuan berdasarkan temuan. Selain itu, ditinjau dari jenis penelitiannya, penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori: 1) jenis penelitian objektif adalah penelitian deskriptif; 2) jenis penelitian minat, yaitu penelitian murni; 3) jenis penelitian berbasis waktu adalah cross -sectional dilakukan pada studi wajah November 2021.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data yg dipakai penulis pada penelitian ini merupakan teknik primer yg dipilih. Ini serius dalam apa yg krusial, merangkum data, & dikategorikan data yg dikumpulkan berdasarkan catatan lapangan, pengamatan, & catatan. Peneliti lalu bisa menyimpan & merogoh data kunci & krusial yg diubah sebagai data yg bisa dipahami lantaran data yg didapatkan terorganisir dengan baik. Peneliti lalu mengatur data supaya lebih gampang dipahami sang pembaca pada masa depan. Analisis data bisa dipahami menjadi proses menemukan solusi. Setelah data dikumpulkan, itu dikaitkan menggunakan teori yg ada. Data Kabupaten Simeulue mengenai pemberdayaan wargapada peningkatan ekonomi nelayan pada desa binaan Babul Mereka lalu memberi peringkat pada urutan diskusi yg direncanakan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan wawancara dengan ketiga informan, peneliti dapat melihat dan mengamati bagaimana proses berlansungnya kegiatan para masyarakat yang tergabung dalam melakukan kegiatannya sebagai pembudidaya ikan di desa babul makmur, kecamatan Simeulue barat, kabupaten simeulue. Dimana dalam kegitan tersebut pada awalnya masyarakat sendiri yang berinisiatif melakukan budidaya ikan untuk menambah pedapatan ekonomi yang didapat dari hasil mengelolah tambak ikan di kawasan pesisir pantai desa babul makmur. Setelah beberapa bulan masyarakat yang melakukan budidaya tambak ikan di desa babul makmur akhirnya menjual hasil budidaya ikan tersebut. Selanjutnya ikan yang telah siap diambil untuk dijual kepada masyarakat desa babul makmur hingga ke desa tetangga.

Banyak dari mereka yang telah membeli ikan, sebagian dari masyarakat yang penasaraningin melihat langsung bagaimana tempat budidaya ikan yang telah mereka beli terlebih lagi sebelumnya di desa babul makmur saat ini baru hanya satu tempat tambak budidaya ikan. Mereka yang telah melihat langsung tempat yang dijadikan tambak budidaya ikan tersebut merasa tertarik karena ikan yang dihasilkan diambil langsung tanpa melalui proses pembekuan. Setahun kemudian tambak ikan di desa babul makmur dikunjungi oleh pemerintah kabupaten simeulue, pemerintah melihat budidaya ikan sangat berpotensi serta membantu dalam kebutuhan masyarakat di desa babul makmur khususnya.

Maka dengan demikian pemerintah kabupaten dan dinas perikanan kabupaten simeulue sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, terlebih lagi kegiatan dibuat secara mandiri tanpa menunggu program pemberdayaan dari pemerintah. Selanjutnya pemerintah memberikan arahan kepada pemilik tambak ikan agar dapat membuat administrasi terhadap usaha yang dilakukan agar dapat dibantu oleh pemerintah supaya lebih besar pengelolaannya dan menambah tingkat hasil budidaya ikan diharapkan mampu memberikan pendapatan yang lebih besar terhadap masyarakat di desa langi dan masyarakat sekitar.Hingga saat ini pemerintah kabupaten telah memberikan bantuan dana rutin setiap enam bulan sekali diharapkan dana yang telah diberikan dapat membeli fasilitas berupa jaring ataupun perlengkapan yang belum terlengkapi guna terpenuhinya kebutuhan yang belum tercapai untuk memudahkan mereka dalam mengelolah usaha tersebut. Seiring dengan berkembangnya usaha tambak ikan tersebut mengalami peningkatan dalam kegiatan budidaya tambak ikan, Dan sudah terdapat beberapa macam jenis ikan seperti ikan bandeng dan belanak.

Kesulitan saat ini dalam kegiatan budidaya tambak ikan mengalami kesulitan dalam hal mencari pakan untuk memberi makan ikan. Terlebih lagi pada saat cuaca buruk serta ombak yang tinggi sangat menyulitkan para pembudidaya kesusahan. Pakan yang diberikan bukan pakan dari hasil produksi melainkan langsung diambil dari sekitaran tempat pembudidayaan.

Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga informan, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Ekonomi Melalui Tambak Ikan Desa Babul makmur Kabupaten Simeulue masih berlangsung dan telah berhasil dalam program tersebut walaupun tidak sedikit kendala yang dialami oleh pembudidaya. Namun penghasilan pun juga sebanding dengan usaha serta kegigihan dalam mengelola tambak ikan. Adapun ketiga informan tersebut yaitu kepala desa babul makmur, tokoh masyarakat dan pemilik usaha.

Berikut hasil wawancara dengan informan Bapak Ijas mizan sebagai kepala desa Babul makmur mengenai Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Ekonomi Melalui Tambak Ikan Desa Babul makmur Kabupaten Simeulue sebagai berikut:

�Kegiatan pembudidaya di desa Babul makmur sangat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap masyarakat. Harapannya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik kedepannya�

Berikut wawancara dengan informan Bapak Munawir Sebagai Tokoh Masyarakat Desa Babul makmur mengenai pembudidayaan tambak ikan di desa Babul makmur sebagai berikut:

 

�Budidaya tambak ikan di pesisir pantai di desa Babul makmur memang telah lama berjalan namun pemerintah baru melihat dan memberikan bantuan kepada pemilik usaha budidaya diharapkan dengan adanya batuan yang diberikan pemerintah supaya terus diberikan demi tercapainya tujuan pemberdayaan yang berkelanjutan�.

 

Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan salah seorang pemilik sekaligus pendiri usaha tambak ikan.

 

�Saya selaku pemilik usaha pada awalnya mengalami kendala mengelola usaha yang sedang saya mulai namun lambat laun pemerintah kabupaten dan dinas kelautan mulai melihat ternyata potensi usaha tambak ikan akan memberikan dampak yang sangat besar baik untuk individu saya pribadi maupun masyarakat desa Babul makmur�.

 

Berdasarkan penjelasan melalui hasil wawancara diatas dapat maka disimpulkan bahwa dengan pembudidayaan tambak ikan perlu adanya bantuan dukungan dari pemerintah yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan terkait dengan judul Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Ekonomi Melalui Tambak Ikan Desa Babul makmur Kabupaten Simeulue Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan EkonomiMelalui Tambak Ikan Desa Babul makmur Kabupaten Simeulue dilakukan dengan pembentukan kelompok usaha perikanan secara mandiri dan memiliki daya saing. Peneliti dapat melihat dan mengamati bagaimana proses berlangsungnya kegiatan para masyarakat yang tergabung dalam melakukan kegiatannya sebagai pembudidaya ikan di desa Babul makmur, kecamatan Simeulue barat, kabupaten simeulue. Serta adanya peran pemerintah dalam memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan di masyarakat melalui sektor kelautan dan harapannya dari pemberdayaan kegiatan tersebut dapat berhasil dalam memberdayakan masyarakatnya

 

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. R. (2015). Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Akbar, I. N., & Sulistiani, D. (2019). Peran organisasi sosial preman super dalam pemberdayaan perempuan di Malang Raya. EGALITA, 14(1), 17�33. https://doi.org/10.18860/egalita.v14i1.8359.

Creswell. (2014). Sosiologi Keluarga. Yogjakarta: Nur cahaya.

Hatu, R. (2010). Pemberdayaan dan pendampingan sosial dalam masyarakat (suatu kajian teortis). Jurnal Inovasi, 7(04), 240�254.

Huberman, M. &. (2017). Metode Penelitian: Suatu Pendekatan. Jakarta: Bumi Aksara.

Moloeng. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nawalah, H., Qomaruddin, M. B., & Hargono, R. (2012). Desa Siaga: Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Melalui Peran Bidan di Desa. The Indonesian Journal of Public Health, 8(3), 91-98.

Notoatmodjo, S. (2005). Pendidikan dan Perilaku Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Shardlow, S. (1998). Values, ethics and social work. London: Mac Millan Press Ltd.

Sofiana, L. (2017). Self-compassion pada pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan.

Sulistiyani. (2004). Teori Tentang Pemberdayaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.