Evaluasi Pelatihan Ekspor dengan Media E-Commerce Alibaba kepada
Supplier Agree �
Hendrian
Bayu Wibowo
Universitas Padjajaran, Indonesia
Abstrak:
Agree adalah salah unit usaha milik PT Telkom
Indonesia yang bergerak dalam bidang pertanian dan sudah bekerja sama dengan
lebih dari 250 perusahaan agribisnis. Penelitian ini memiliki tujuan dengan
berfokus kepada evaluasi untuk melihat efektivitas dan kompetensi peserta dari
pelatihan yang sudah dilakukan menggunakan model evaluasi CSE-UCLA (Center for
the Study of Evaluation-University of California in Los Angeles) yang mengukur
dari dimensi sistem assessment, program planning, program implementation,
program improvement, dan program certification. Penelitian ini menggunakan
metode mix method kualitatif dan kuantitatif dilengkapi data sekunder serta
data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas materi dan
kompetensi peserta masuk ke dalam kategori baik, namun terdapat kendala pada
operasionalisasi akun Alibaba dimana perusahaan peserta pelatihan ekspor tidak
memiliki sumber daya manusia yang selalu siap siaga dalam operasionalisasi akun
Alibaba.
Kata kunci: Evaluasi, Ekspor,
Alibaba, CSE-UCLA
Abstract:
Agree is one of
PT Telkom Indonesia's business units engaged in agriculture and has
collaborated with more than 250 agribusiness companies. This research aims to
focus on evaluation to see the effectiveness and competence of participants
from the training that has been carried out using the CSE-UCLA (Center for the
Study of Evaluation-University of California in Los Angeles) evaluation model
which measures the dimensions of the assessment system, program planning,
program implementation, program improvement, and program certification. This
research uses qualitative and quantitative mixed methods equipped with
secondary data and primary data. The results showed that the effectiveness of
the material and the competence of the participants fell into the good
category, but there were obstacles in the operationalization of the Alibaba
account where the export training company did not have human resources who were
always on standby in the operationalization of the Alibaba account.
Keywords: Evaluation, Export, Alibaba, CSE-UCLA�������������������������������������������������������������
Corresponding:
Hendrian Bayu Wibowo
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Pada era digitalisasi dan globalisasi yang sedang berkembang pesat,
perdagangan internasional menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Sebagai hasilnya, perusahaan-perusahaan, harus memperkuat
kehadiran mereka di pasar global (Fuad, 2023).
Salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah melalui platform e-commerce
yang memungkinkan pelaku bisnis untuk melakukan ekspor barang dan jasa secara
efisien (Bahtiar, 2020). Data Badan
Pusat Statistik (BPS) per 23 September 2023 menunjukkan fluktuasi pertumbuhan
ekonomi Indonesia selama 5 tahun terakhir (2018-2022), dengan kontraksi sebesar
-2,07% pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Namun, kontribusi ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi tetap signifikan, berkisar antara 20,07% hingga
22,49%. Ini menegaskan peran penting sektor ekspor dalam mendorong perekonomian
Indonesia, bahkan di tengah tantangan ekonomi (Fitri, 2022).
Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat
dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia telah mengambil
beberapa langkah untuk meningkatkan ekspor, seperti meningkatkan promosi dan
penetrasi pasar ekspor, mendukung pengembangan industri hulu dan hilir, serta
meningkatkan kemudahan berusaha dan iklim investasi (Budiarto et al., 2018).
Data ekspor dan impor melalui platform Alibaba dari tahun 2021 hingga
2023 menunjukkan tren yang menarik. Nilai impor terus meningkat, dari $800 juta
pada tahun 2021 menjadi $1,2 miliar pada tahun 2023. Demikian pula, nilai
ekspor juga mengalami pertumbuhan, dari $400 juta menjadi $600 juta dalam
periode yang sama. Meskipun nilai impor selalu melebihi ekspor, kontribusi
ekspor melalui Alibaba terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan.
E-commerce ini menjadi salah satu penyumbang pemasukan ekonomi tertinggi bagi Indonesia,
menunjukkan potensi besar perdagangan online dalam meningkatkan devisa negara.
PT Telkom Indonesia, melalui anak perusahaannya Agree, telah merambah
sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan dengan fokus pada
digitalisasi. Agree telah berhasil menjalin kemitraan dengan ribuan pelaku
budidaya dan ratusan pelaku usaha bisnis, serta menyalurkan permodalan yang
signifikan (KEBUDAYAAN,
n.d.). Namun, upaya Agree untuk memperluas jangkauan
mitra supplier ke pasar internasional melalui platform e-commerce menghadapi
tantangan, terutama terkait keterbatasan pengalaman ekspor dan pengetahuan
tentang e-commerce.
Untuk mengatasi tantangan ini, Agree bermitra dengan Exporthub.id (GeTI)
untuk memberikan pelatihan dan pendampingan ekspor melalui platform
Alibaba.com. Meskipun demikian, pelaksanaan pelatihan ini menemui beberapa
kendala, seperti kurangnya kepercayaan diri, keterbatasan sumber daya manusia,
perbedaan kebutuhan antar supplier, metode pelatihan daring, dan
kurangnya indikator pencapaian. Oleh karena itu, evaluasi mendalam terhadap
pelatihan ekspor ini menjadi krusial untuk mengidentifikasi solusi atas kendala
yang ada dan meningkatkan efektivitas pelatihan di masa mendatang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pelatihan ekspor menggunakan e-commerce
terhadap mitra supplier Agree, dengan harapan dapat memberikan wawasan
berharga bagi pengembangan program pelatihan ekspor yang lebih efektif.
Penelitian ini berfokus pada identifikasi masalah dan evaluasi
efektivitas pelatihan ekspor menggunakan platform e-commerce Alibaba
yang dilakukan oleh Agree, anak perusahaan PT Telkom Indonesia, terhadap mitra supplier nya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan dan kompetensi supplier dalam
memanfaatkan platform Alibaba, serta mengevaluasi keefektifan pelatihan dari
berbagai aspek, termasuk sistem penilaian, perencanaan, implementasi, perbaikan,
dan sertifikasi program.
Manfaat penelitian ini mencakup kontribusi teoritis dan praktis. Secara
teoritis, penelitian ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang kompetensi
pelatihan, perbaikan metode pelatihan, kerangka kerja evaluasi dengan model
CSE-UCLA, serta kebutuhan dan tantangan dalam pelatihan ekspor. Secara praktis,
penelitian ini akan membantu meningkatkan kinerja supplier,
mengoptimalkan program pelatihan, menyediakan alat ukur bagi stakeholder,
dan merancang strategi penyelesaian masalah yang lebih efektif. Dengan
demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem ekspor dan e-commerce.
Teori pembangunan kapasitas menekankan peningkatan kemampuan individu,
organisasi, dan masyarakat untuk mencapai tujuan. Ini melibatkan pengembangan
struktur, sistem, dan kemampuan yang diperlukan untuk mempertahankan dan
memperluas kemampuan tersebut (Ulum & Anggaini, 2020). Konsep utama dalam teori ini meliputi pendekatan
berbasis sumber daya, sistem, dan kemitraan (UNDP PRIMER, 2009). Pendekatan berbasis sumber daya
berfokus pada identifikasi dan pemanfaatan sumber daya yang ada, sementara
pendekatan berbasis sistem menekankan interaksi antar komponen dalam suatu system
(Romadi & Warnaen, 2021). Pendekatan berbasis kemitraan menyoroti pentingnya
kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, pembelajaran dan inovasi
serta keberlanjutan juga merupakan komponen penting dalam teori ini.
Pembelajaran dan inovasi memastikan relevansi dalam lingkungan yang berubah,
sementara keberlanjutan menjamin kemampuan yang dikembangkan dapat
dipertahankan dalam jangka panjang (Hasid, SE, Akhmad Noor, SE, &
Kurniawan, 2022).
Menurut� penelitian terdahulu, evaluasi adalah proses menentukan hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan dan rencana serta
pengaturan. Evaluasi berkaitan dengan nilai dan makna (Widyawati,
2017). Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi
oleh berbagai observasi, latar belakang, dan pengalaman praktis dari para
evaluator.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation)
dari UCLA, menyatakan bahwa: �Evaluation is the process of ascertaining the
decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and
analyzing information in order to report summary data useful to decision makers
in selecting among alternatives� (Widoyoko &
Putro, 2013).
Evaluasi program pelatihan memiliki beberapa komponen kunci, termasuk
evaluasi peserta, pengajar/pelatih, dan penyelenggaraan program secara
keseluruhan (NURHAYATUL,
2015). Evaluasi peserta mencakup berbagai metode
seperti pre-test, post-test, ujian, dan evaluasi tatap muka.
Evaluasi pengajar/pelatih berfokus pada metode pembelajaran, kemampuan
mengelola waktu, dan sistematika penyampaian materi. Sementara itu, evaluasi
penyelenggaraan program mencakup kurikulum, pelayanan, sarana prasarana, dan
kebutuhan pelatihan (Arthur, 2018).
Tujuan evaluasi program pelatihan adalah untuk menilai pencapaian tujuan
pelatihan, mengukur tingkat keberhasilan, mendapatkan informasi untuk
perbaikan, memutuskan kelanjutan program, serta mengevaluasi kontribusi
pelatihan terhadap tujuan organisasi
(Kirkpatrick, 2006).
Dengan demikian, evaluasi program pelatihan bukan hanya sekadar pengukuran,
melainkan juga alat penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas program
pelatihan secara berkelanjutan.
Menurut penelitian terdahulu,
e-commerce adalah satu set dinamis teknologi aplikasi dan proses bisnis
yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, jasa dan informasi yang dilakukan
secara elektronik (Muhardono,
2018).
Menurut penelitian terdahulu,
e-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis
yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan
menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antar dua
buah institusi (B-to-C) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C) (Lovita &
Susanty, 2021).
Model CSE-UCLA adalah model evaluasi yang memiliki lima dimensi evaluasi
(penilaian sistem, perencanaan program, implementasi program, peningkatan
program, sertifikasi program) dan cocok untuk mengevaluasi program layanan yang
membantu kehidupan manusia, seperti: program perpustakaan, bank, perusahaan,
e-pemerintahan, e-learning, dan lain-lain (Divayana,
2014).
Gambar 1 Model Evaluasi CSE-UCLA
Keunggulan utama
model CSE UCLA adalah kemampuannya untuk mengukur berbagai aspek keberhasilan
program pelatihan, termasuk efektivitas, efisiensi, dan dampaknya terhadap
peserta pelatihan. Selain itu, model ini juga memungkinkan untuk
mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan memberikan rekomendasi
untuk peningkatan program di masa depan. Dengan demikian, model CSE UCLA
menjadi alat yang sangat berguna bagi Agree dalam mengevaluasi dan meningkatkan
kualitas program pelatihan ekspor mereka.
Gambar 2 Kerangka Penelitian
Startup Agree berkolaborasi dengan GeTI dan Alibaba.com untuk
meningkatkan kinerja ekspor para supplier nya melalui program pelatihan
ekspor. Untuk mengevaluasi efektivitas program ini, sebuah penelitian dilakukan
dengan menggunakan model CSE-UCLA. Model ini terdiri dari lima tahap, yaitu System
Assessment, Program Planning, Program Implementation, Program
Improvement, dan Program Certification. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas program, mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilannya, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk masa
depan. Diharapkan, penelitian ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi
startup Agree dalam meningkatkan kinerja ekspor para supplier nya
melalui program pelatihan yang lebih efektif.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan pendekatan objektif dengan menggabungkan metode kualitatif dan
kuantitatif, serta memanfaatkan berbagai instrumen pengumpulan data seperti
wawancara, dokumentasi, observasi, dan kuesioner.
Tabel 1
Dimensi dan Indikator Model CSE-UCLA pada Pelatihan Ekspor
Dimensi |
Indikator |
Informan |
A (Sistem Assessment) |
a.
Efektifitas
program pelatihan b.
Dampak |
1.
Peserta
pelatihan ekspor (mitra supplier Agree) |
P1 (Program Planning) |
a.
Visi, Misi,
Tujuan b.
Penetapan
sasaran c.
Anggaran |
1.
Tim Operasional
Agree Go Global |
P2 (Program Implementation) |
a.
Penyelenggaraan
pelatihan ekspor b.
Partisipasi
peserta c.
Pelaksanaan
jadwa d.
Fasilitas dan
sarana |
1.
Peserta
pelatihan ekspor (mitra supplier Agree) 2.
Tim operasional
Agree Go Global 3.
Trainer pelatihan ekspor GeTI |
P3 (Program Improvement) |
a.
Kelemahan
program pelatihan ekspor b.
Perbaikan
materi pelatihan c.
Pengembangan
metode pembelajaran pelatihan ekspor. |
1.
Peserta
pelatihan ekspor (mitra supplier Agree) 2.
Tim operasional
Agree Go Global 3.
Trainer pelatihan ekspor GeTI |
P4 (Program Certification) |
a.
Pengakuan atau
Sertifikasi Peserta b.
Reputasi Program |
1.
Peserta
pelatihan ekspor (mitra supplier Agree) |
Informan dalam penelitian ini adalah supplier Agree yang mengikuti
pelatihan ekspor melalui e-commerce Alibaba selama Juni-Oktober, trainer dari
PT GeTI, dan tim operasional Agree Go Global.
Tabel 2
Mitra Supplier Agree yang Lolos Tahap Kurasi
Perusahaan |
Komoditas |
PT NTI |
Rempah-rempah |
PT RMI |
Kopi |
KSPRM |
Rumput laut |
PT RMS |
Rempah-rempah |
PT INR |
Ikan dan Kepiting |
CV BSP |
Kopi dan Rempah-rempah |
Tabel 3
Sebaran Populasi
Sumber Populasi |
Banyaknya |
Mitra Supplier Agree |
6 Orang |
Pengajar Pelatihan Eskpor (GeTI) |
3 Orang |
Tim Operasional Agree Go Global |
3 Orang |
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data utama:
observasi, wawancara mendalam, dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk
mengamati proses pelatihan ekspor dari tahap perancangan hingga pelaksanaan.
Wawancara mendalam dilakukan dengan peserta pelatihan (supplier Agree)
dan pihak PT GeTI untuk menggali pandangan dan pengalaman mereka secara
mendalam. Kuesioner, yang menggunakan skala interval skor Dantes (1983),
disebarkan kepada informan untuk mendapatkan data kuantitatif yang terstruktur
dan mengurangi subjektivitas dalam penilaian efektivitas pelatihan ekspor.
Tabel 4 Interval Skor
Sebagai Bahan Bantu Informan Ketika Mengisi Kuesioner
Intensitas Interval
Skor |
Keterangan |
||
90 |
- |
100 |
Sangat Baik |
80 |
- |
89 |
Baik |
60 |
- |
79 |
Cukup Baik |
40 |
- |
64 |
Kurang Baik |
0 |
- |
39 |
Sangat Kurang Baik |
Analisis
data deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan program
pelatihan ekspor berdasarkan model CSE-UCLA, dengan menggunakan interval skor
untuk setiap dimensi. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan program.
Tabel 5 Deskripsi Skor Kualitas Program Pelatihan
No |
Hasil Perhitungan |
Dimensi |
Implementasi |
||||
SA |
P1 |
P2 |
P3 |
P4 |
|||
1 |
Me |
|
|
|
|
|
|
2 |
Mo (%) |
|
|
|
|
|
|
3 |
Kategori |
|
|
|
|
|
Dalam menganalisis data yang nantinya akan dibahas dalam bagian pembahasan,
penulis menggunakan deskripsi skor kualitas program yang menjadi acuan apakah
pelatihan yang dijalankan berjalan efektif dan efisien beberapa perhitungan
dilakukan untuk mendapatkan hasil dari kualitas program pelatihan dengan
menghitung data yang di dapat dari penyebaran kuesioner diantaranya :
Me���������������������� :
Mean
Mo (%)��������������� :
Mean Persentil
*Pengkategorian didapat dari hasil perhitungan
Mo (%) dan merujuk pada tabel 4
1. Mean
Mean adalah representasi statistik dari sebuah
kumpulan data atau nilai rata-rata, di mana perhitungan mean dilakukan dengan
metode penjumlahan seluruh nilai dalam data, yang kemudian dibagi dengan total
jumlah data yang ada.
Tabel 6 Rancangan
Perhitungan Mean
Intesitas
Interval Skor |
Keterangan |
Frekuensi |
Nilai
Tengah (Xi) |
fiXi |
||
1 |
- |
39 |
Sangat
Kurang Baik |
|
|
|
40 |
- |
64 |
Kurang
Baik |
|
|
|
65 |
- |
79 |
Cukup
Baik |
|
|
|
80 |
- |
89 |
Baik |
|
|
|
90 |
- |
100 |
Sangat
Baik |
|
|
|
Jumlah |
|
|
Langkah-langkah dalam
pencarian mean dalam proses evaluasi pelatihan ekspor sebagai berikut:
1.
Mencari jumlah �frekuensi dan
mengklasifikasikan nilai yang di dapat dari kuesioner yang telah di isi
informan ke dalam interval skor.
2.
Menghitung nilai tengah (Xi) dari interval skor dengan rumus :
3.
Mengalikan frekuensi dengan nilai tengah (fiXi)
=
Frekuensi*fiXi
4.
Menjumlahkan keseluruhan nilai fiXi lalu dibagi dengan jumlah
keseluruhan frekuensi
= Jumlah
seluruh nilai fiXi/jumlah seluruh nilai frekuensi
2.
Mean Persentil
Persentil adalah nilai dalam suatu kumpulan data yang membagi data
tersebut menjadi persentase tertentu. Dalam hal ini berbicara tentang persentil
kumulatif, yang menunjukkan persentase data yang kurang dari atau sama dengan
nilai tertentu.
Tabel 7 Rancangan Mean Persentil
Rentang |
Frekuensi |
Batas Bawah |
Batas Atas |
Rentang Kelas |
Frekuensi Kumulatif |
P |
Frekuensi Kumulatif Sebelum |
||
1 |
- |
39 |
|
|
|
|
|
|
|
40 |
- |
64 |
|
|
|
|
|
||
65 |
- |
79 |
|
|
|
|
|
||
80 |
- |
89 |
|
|
|
|
|
||
90 |
- |
100 |
|
|
|
|
|
||
Mean |
|
Langkah-langkah dalam menentukan Mean Persentil dari setiap
dimensi dalam proses evaluasi pelatihan ekspor :
1.
Batas bawah : Nilai minimal interval �
0,5
2.
Batas atas : Nilai maksimum interval +
0,5
3.
Rentang : Batas bawah � Batas atas
4.
Frekuensi kumulatif : Nilai
N_frekuensi+〖Frekuensi 〗_1+〖Frekuensi〗_2+⋯
5.
P adalah nilai persentil yang mana
dalam interval angka : Mean/100� x jumlah
frekuensi
6.
Frekuensi kumulatif sebelum, diambil
dari satu urutan sebelum nilai frekuensi kumulatif yang terdapat nilai
persentil
������������������� Sehingga jika semua syarat
untuk mencari mean persentil sudah terpenuhi maka rumus untuk mencari mean
persentil adalah :
Analisis
data deskriptif kualitatif digunakan untuk menggali pemahaman mendalam tentang
persepsi masyarakat terhadap perubahan iklim. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan perangkat lunak NVIVO untuk
mengidentifikasi pola, tema, dan hubungan antar konsep. Hierarchy chart
digunakan untuk memvisualisasikan hubungan hierarkis antara tema-tema yang
muncul, membantu peneliti mengembangkan pemahaman yang mendalam dan mempermudah
analisis data secara sistematis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelatihan ekspor yang diselenggarakan secara fleksibel ini mencakup
berbagai topik krusial terkait penggunaan platform Alibaba.com untuk kegiatan
ekspor. Materi pelatihan meliputi: pendampingan akun Alibaba.com (pengeditan
profil, posting produk, dll.), Keyword Advertising (KWA), strategi pemasaran
cerdas dan penyalinan daftar produk, pentingnya peringkat bintang, pengelolaan
permintaan penawaran dan pertanyaan dari calon pembeli, tips menjadi pemasok
sukses, serta pengembangan konten B2B yang efektif. Semua perusahaan peserta
pelatihan telah menyelesaikan seluruh materi ini antara Juli hingga Oktober
2023, menunjukkan dedikasi mereka dalam meningkatkan kemampuan ekspor melalui
platform Alibaba.com.
Tabel 8 Deskripsi Responden
Keterangan |
Jumlah |
Persentase |
Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan |
10 2 |
83.33% 16.67% |
Usia - 20-29 - 30-39 - 40-49 - 50-69 |
3 2 6 1 |
25% 16.67% 50% 8,33% |
Pendidikan - Sarjana - Master |
10 2 |
83.33% 16.67% |
Masa Kerja - 1-2th - 2-4th - 5-6th >6th |
3 3 2 4 |
25% 25% 16.67% 33.33% |
Tabel 8 menjelaskan penelitian ini melibatkan 12 responden, yang sebagian
besar adalah laki-laki (83,33%). Mayoritas responden berusia antara 40-49 tahun
(50%), diikuti oleh kelompok usia 20-29 tahun (25%). Hampir semua responden
berpendidikan sarjana (83,33%), dengan sebagian kecil berpendidikan master
(16,67%). Masa kerja responden bervariasi, mulai dari 1-2 tahun hingga lebih
dari 6 tahun.
Tabel 9 Role Masing-masing Informan
Keterangan |
Role |
Tim GeTI - Informan 2 - Informan 3 |
Global Business Development Manager Exporthub.id Service specialist alibaba.com Digital Incubation Service Alibaba.com |
Tim Agree - Informan 1 - Informan 2 - Informan 3 |
B2B Operation Lead Admin Project Leader |
Peserta Pelatihan - Informan 1 - Informan 2 - Informan 3 - Informan 4 - Informan 5 - Informan 6 |
Chief Operation Operation Marketing Manager Squad Leader Marketing Chief Marketing Manager Operation Chief Operation Officer |
Tabel 9 menyajikan daftar informan yang berpartisipasi dalam penelitian
ini, yang berasal dari tiga kelompok berbeda. Pertama, Tim Ge TI, terdiri dari
tiga individu yang berperan dalam pengembangan bisnis global dan layanan
digital di Exporthub.id dan Alibaba.com. Kedua, Tim Agree, terdiri dari tiga
informan dengan peran yang berbeda-beda dalam operasional B2B, yaitu B2B
Operation Lead, Admin, dan Project Leader. Terakhir, kelompok
terbesar adalah Peserta Pelatihan, dengan enam informan yang memegang posisi
tinggi di berbagai perusahaan, seperti Chief Operation Officer, Marketing
Manager, dan Chief Marketing. Keberagaman latar belakang dan peran
informan ini memberikan perspektif yang komprehensif dalam penelitian, terutama
dalam hal pengembangan bisnis, operasional, dan pemasaran.
Tabel 10 Hasil Penyebaran Kuesioner
Dimensi |
Mean Persentil |
Kategori |
|
87 |
91 |
Sangat Baik |
|
Program Planning |
85 |
90 |
Sangat Baik |
Program
Implementation |
79 |
75 |
Cukup Baik |
Program Improvement |
86 |
90 |
Sangat Baik |
Program
Certification |
85 |
89 |
Baik |
1. Sistem Assesment
Evaluasi dimensi sistem assessment dari
pelatihan ekspor menunjukkan hasil yang positif. Rata-rata nilai yang diberikan
oleh peserta pelatihan adalah 87 dari skala 100, menunjukkan tingkat kepuasan
yang baik terhadap visi, misi, dan tujuan program. Lebih lanjut, 91% peserta
memberikan nilai di bawah 87, mengindikasikan bahwa mayoritas peserta
memberikan penilaian yang sangat positif terhadap pelatihan ini.
2.
Program Planning
Evaluasi dimensi program planning pada
pelatihan ekspor menunjukkan hasil positif dengan rata-rata nilai 85 dari skala
100. Mayoritas responden (90%) memberikan penilaian di bawah 85, menunjukkan
kepuasan terhadap tujuan dan konsep besar program. Aspek-aspek seperti
kesesuaian materi, struktur pelatihan, fasilitas, sumber daya, metode
pengajaran, penggunaan teknologi, dan dampak pelatihan terhadap kemampuan
ekspor dinilai baik oleh peserta.
3. Program Implementation
Evaluasi dimensi program implementation pada
pelatihan ekspor menunjukkan hasil yang cukup baik dengan rata-rata nilai 79
dari skala 100. Mayoritas responden (75%) memberikan penilaian di bawah 79.
Namun, implementasi akun Alibaba oleh peserta pelatihan dinilai "cukup
baik" karena keterbatasan sumber daya manusia dan pengambilalihan
pengelolaan akun oleh tim operasional Agree Go Global. Meskipun demikian,
aspek-aspek seperti kualitas penyampaian materi, relevansi materi, penggunaan
teknologi, dan dukungan fasilitator mendapatkan penilaian yang cukup positif.
4. Program Improvement
Evaluasi dimensi program improvement pada
pelatihan ekspor menunjukkan hasil yang baik dengan rata-rata nilai 86 dari
skala 100. Mayoritas responden (90%) memberikan penilaian positif, menunjukkan
kepuasan terhadap pengembangan metode dan perbaikan yang dilakukan, terutama
dalam implementasi program akun Alibaba.
5. Program Certification
Evaluasi dimensi program
certification pada pelatihan ekspor menunjukkan hasil yang baik dengan
rata-rata nilai 85 dari skala 100. Mayoritas responden (90%) memberikan penilaian
positif, menunjukkan kepuasan terhadap pengakuan atau sertifikasi dan reputasi
program. Hasil ini menunjukkan bahwa program certification telah memenuhi
sebagian besar harapan dan kebutuhan responden, terutama dalam hal kriteria
sertifikasi yang jelas, proses yang adil, dan nilai tambah bagi karir atau
bisnis peserta dalam konteks ekspor melalui Alibaba.
Analisis data kualitatif menggunakan hierarchy
chart pada NVivo menggambarkan tema-tema utama dan subtema dari wawancara
terkait pelatihan ekspor. Ukuran kotak menunjukkan dominasi tema, sedangkan
warna menunjukkan hubungan hierarkis antara tema dan subtema. Dengan
menggabungkan ukuran dan warna, chart ini memberikan gambaran visual yang mudah
dipahami tentang umpan balik peserta, termasuk kategori yang paling banyak
dibicarakan dan hubungan antar kategori.
1. Sistem Assessment
Gambar 3 Hasil Analisis Data Kualitatif Dimensi Sistem Assessment
Hasil analisis data kualitatif pada dimensi system assessment menunjukkan bahwa mayoritas mitra supplier Agree menganggap tujuan program pelatihan ekspor baik dan visioner, dengan harapan adanya dampak signifikan terhadap bisnis mereka. Adanya kesepakatan potensi buyer di platform Alibaba juga menjadi poin penting, dengan harapan dapat melakukan ekspansi ke negara baru, memahami perilaku pasar, dan mendapatkan repeat order dari buyer.
Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh mitra supplier Agree, seperti kesulitan dalam adaptasi akun Alibaba karena banyaknya fitur dan perlunya analisis mendalam, serta kurangnya informasi detail mengenai pelatihan dan sertifikasi komoditas dari pihak Agree. Meskipun demikian, mitra supplier Agree menunjukkan komitmen dan kesungguhan untuk mengikuti pelatihan, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan ekspor mereka melalui platform Alibaba.
2 Program Planning
Gambar 4 Hasil Analisis Data Kualitatif Dimensi Program
Planning
Analisis data
kualitatif pada dimensi program planning menunjukkan bahwa tim
operasional Agree Go Global memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap program
pelatihan ekspor. Mereka berharap program ini dapat berkelanjutan dan
menghasilkan mitra supplier yang mandiri dalam mengelola akun e-commerce
Alibaba, serta mampu menemukan pembeli potensial dengan mudah. Selain itu,
mereka juga menekankan pentingnya mempertimbangkan pengalaman ekspor dan
kesiapan komoditas dari setiap peserta pelatihan untuk merancang program yang
relevan dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi masing-masing mitra supplier.
Dalam hal ini,
tim operasional Agree Go Global mendorong terciptanya lingkungan belajar yang
kolaboratif, di mana peserta dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman
ekspor. Selain itu, mereka juga melakukan asesmen kesiapan komoditas ekspor
mitra supplier untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
siap untuk memasuki pasar global. Dengan demikian, program pelatihan ekspor
diharapkan dapat menjadi katalis bagi mitra supplier Agree dalam
mengembangkan bisnis ekspor mereka secara optimal.
3
Program
Implementation
Gambar 5 Hasil Analisis Kualitatif Dimensi Program Implementation
Analisis data kualitatif pada dimensi program implementation menunjukkan bahwa metode pelatihan dan pendampingan yang diterapkan dinilai efektif dan interaktif oleh peserta. Fleksibilitas jadwal pelatihan juga menjadi poin positif. Namun, beberapa peserta merasa sesi pelatihan terburu-buru dan materi global kurang efektif karena kurang relevan dengan konteks Indonesia.
Kendala dalam operasionalisasi akun Alibaba juga menjadi sorotan, terutama terkait kompetensi dan keterbatasan SDM mitra supplier Agree. Beberapa mitra supplier bahkan harus menyerahkan pengelolaan akun mereka kepada tim Agree. Meskipun demikian, implementasi materi pelatihan dinilai positif oleh peserta, dengan materi yang dianggap baru, relevan, dan menarik
4
Program
Improvement
Gambar 6 Analisis Kualitatif Dimensi Program Improvement
Analisis data kualitatif pada dimensi program improvement menunjukkan bahwa mayoritas peserta menginginkan perubahan
metode pelatihan menjadi luring atau bootcamp agar lebih interaktif dan
menarik. Selain itu, perbaikan materi pelatihan juga menjadi fokus utama,
terutama terkait materi regulasi, geopolitik, dan penambahan contoh kasus
praktis.
Di sisi lain,
perbaikan implementasi juga dianggap penting, dengan penekanan pada pendekatan
yang konsisten, komunikasi yang lebih terbuka antara mitra supplier dan
tim Agree, serta kejelasan dalam operasionalisasi akun Alibaba. Beberapa
peserta juga menyarankan agar pelatih memiliki sertifikasi BNSP untuk
meningkatkan kredibilitas dan kualitas pelatihan.
5
Program
Certification
Gambar 7 Analisis Data Kualitatif Dimensi Program Certification
Analisis data
kualitatif pada dimensi program certification menunjukkan bahwa
mayoritas peserta merasa puas dengan pelatihan ekspor menggunakan e-commerce
Alibaba. Mereka merasa pelatihan ini memberikan pengalaman berkesan, materi
yang relevan dan penting, serta keinginan untuk mengikuti pelatihan lanjutan.
Apresiasi juga diberikan kepada tim Agree yang berhasil mengambil alih
pengelolaan akun Alibaba dengan optimal.
Namun, terdapat ketidakpuasan terkait sertifikat
yang diberikan, yang hanya bersifat internal dan tidak diakui oleh lembaga
sertifikasi terverifikasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi mitra supplier
akan kredibilitas mereka sebagai eksportir di platform Alibaba.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai evaluasi pelatihan ekspor
menggunakan e-commerce alibaba yang dilakukan kepada mitra supplier Agree
melalui model evaluasi CSE-UCLA, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa
evaluasi pelatihan ekspor menggunakan e-commerce Alibaba menunjukkan hasil yang
cukup efektif dan efisien. Empat dari lima dimensi CSE-UCLA mendapatkan nilai
sangat baik, yaitu Sistem Assessment (SA), Program Planning (P1), Program
Improvement (P3), dan Program Certification (P4). Meskipun demikian, dimensi
Program Implementation (P2) mendapat nilai cukup baik, dengan isu terkait
metode pelatihan dan operasionalisasi akun Alibaba. Secara keseluruhan,
pelatihan ini cukup efektif, namun perlu evaluasi mendalam untuk perbaikan di
masa mendatang, terutama pada aspek implementasi dan sertifikasi. Evaluasi
pelatihan juga menunjukkan bahwa kendala muncul dalam operasionalisasi akun
Alibaba karena kesibukan mitra supplier, sehingga tim Agree Go Global kemudian
mengambil alih pengelolaan akun, menghasilkan peningkatan performa signifikan
di bulan September-Oktober 2023.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur,
Riyan. (2018). Evaluasi program diklat karya tulis ilmiah untuk widyaiswara
Pusbangtendik Kemdikbud. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 22(1),
35�48.
Bahtiar, Rais Agil. (2020). Potensi, Peran
Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia [Potency,
Government Role, and Challenges of E-Commerce Development in Indonesia]. Jurnal
Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 11(1), 13�25.
Budiarto, Rachmawan, Putero, Susetyo Hario, Suyatna,
Hempri, Astuti, Puji, Saptoadi, Harwin, Ridwan, M. Munif, & Susilo,
Bambang. (2018). Pengembangan UMKM antara konseptual dan pengalaman praktis.
Ugm Press.
Divayana, Dewa Gede Hendra. (2014). Development of
duck diseases expert system with applying alliance method at bali provincial
livestock office. International Journal of Advanced Computer Science and
Applications, 5(8).
Fitri, Winda. (2022). Pengaruh integritas perbankan
syariah sebagai sektor keuangan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia pada
masa pandemi. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 8(1), 317�333.
Fuad, Sayed Haikal. (2023). Pengaruh Latar Belakang
Negara Asal Terhadap Produk Asing Di Pasar Global. JOURNAL SAINS STUDENT
RESEARCH, 1(1), 504�513.
Hasid, H. Zamruddin, SE, S. U., Akhmad Noor, S. E.,
SE, M., & Kurniawan, Erwin. (2022). Ekonomi sumber daya alam dalam lensa
pembangunan ekonomi. Cipta Media Nusantara.
Kebudayaan, Prosiding Seminar Nasional Politik D. A.
N. (n.d.). Prosiding Seminar Nasional Politik Dan
Kebudayaan-ilovepdf-compressed. pdf.
Lovita, Erna, & Susanty, Febyana. (2021). Peranan
Pemahaman E-Commerce dan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Kewirausahaan. Jurnal
Akuntansi Dan Manajemen, 18(2), 47�54.
Muhardono, Ari. (2018). Rancang Bangun Aplikasi
E-Commerce Untuk Peningkatan Penjualan dan Daya Saing Usaha Pada UMKM (Studi
Kasus di HF Batik Putra Wiradesa). Jurnal Surya Informatika, 5(1),
17�23.
Nurhayatul, Husna. (2015). Evaluasi pelaksanaan
program pelatihan kerja unit pelaksana teknis dinas balai latihan kerja (UPTD
BLK) payakumbuh. UNIVERSITAS ANDALAS.
Romadi, Ugik, & Warnaen, Andi. (2021). SISTEM
PENYULUHAN PERTANIAN �Suatu Pendekatan Penyuluhan Pertanian Berbasis Modal
Sosial Pada Masyarakat Suku Tengger� (Vol. 1). Tohar Media.
Ulum, Mochamad Chazienul, & Anggaini, Niken
Lastiti Veri. (2020). Community empowerment: teori dan praktik pemberdayaan
komunitas. Universitas Brawijaya Press.
Widoyoko, S. Eko Putro, & Putro, Eko. (2013).
Optimalisasi peran guru dalam evaluasi program pembelajaran. Jurnal
Pendidikan, 22(2), 177�186.
Widyawati, Rika. (2017). Evaluasi pelaksanaan program
inklusi sekolah dasar. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(1),
109�120.