KAJIAN
NEW ADULT LITERATURE SEBAGAI SEBUAH
GENRE BARU
Syarif Hidayat1, Agustinus
Hariyana2, Rheinatus A.
Beresaby3, Bambang Trisno Adi4
Universitas Darma
Persada, Jakarta, Indonesia 1,2,3,4
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
[email protected]4
Diterima: 07-07-2022��������������������� ��������������� Review: 09-07-2022������������������������ ��������������� Publish:
Pendahuluan: Beberapa
novel dengan tokoh berusia 18 tahun yang tidak dapat dikatagorikan
sebagai Young Adult Literature muncul di Amerika Serikat. Pemberian nama New Adult
Literature terhadap karya-karya
tersebut menimbulkan polemik dalam dunia kritik sastra dan penerbitan buku. Penelitian ini akan membahas
beberapa karya tersebut dengan pendektan struktural dan kajian genre. Tujuan:
Tujuan dari penelitian untuk memperlihatkan konsep struktur; alur, tokoh, latar, tema,
yang diusung dalam karya-karya tersebut sehingga dapat memberikan pemahaman tentang genre New Adult tersebut.
Metode: Penelitian
ini munggunakan metode kualitatif dengan teori struktur
dan kajian genre. �Hasil: Penelitian
ini menunjukan bahwa tokoh dalam
karya-karya ini berusia antara 18-25 tahun. Konflik yang dialami oleh tokoh-tokoh ini bukan lagi
merupakan masalah yang dialami oleh remaja, tetapi juga bukan konflik yang dialami orang dewasa. Karya-karya ini memperlihatkan bagaimana para tokohnya baru saja melewati
fase remaja dan berada dalam fase
transisi kedewasaan yang
mana mereka sudah dituntut untuk memiliki tanggung jawab atas kehidupan
mereka. Latar dari karya-karya ini kebanyakan berada di kampus atau universitas. Kesimpulan: �Yang menjadi ciri khas dari
karya-karya ini ialah penggambaran seksualitas secara eksplisit didalam ceritanya. Banyak pembaca yang menggemari genre New Adult ini
karena gambaran ceritanya yang mewakili kehidupan yang mereka rasakan.
Kata kunci: New Adult
Literature; Kajian Genre; Fase Transisi Kedewasaan.
Abstract:
Introduction: Several novels with 18-year-old characters
that cannot be categorized as Young Adult Literature appeared in the United
States. Giving the name New Adult Literature to these works caused a polemic in
the world of literary criticism and book publishing. This study will discuss
some of these works with a structural approach and genre studies. Objectives:
The purpose of the study is to demonstrate the concept of structure; plots,
characters, settings, themes, which are carried in these works so that they can
provide an understanding of the New Adult genre. Methods: This study
uses qualitative methods with structural theory and genre studies. Results:
This study shows that the characters in these works are between 18-25 years
old. The conflict experienced by these characters is no longer a problem
experienced by teenagers, but also not a conflict experienced by adults. These
works show how the characters have just passed the adolescent phase and are in
the transitional phase of adulthood where they are already required to take
responsibility for their lives. The setting of these works is mostly on campus
or university. Conclusion: What is characteristic of these works is the
explicit depiction of sexuality in the story. Many readers are fond of the New
Adult genre because the story depicts the life they feel.
Keywords:
New Adult Literature; Genre Studies; Maturity Transition Phase.������������������������
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Pada Tahun 2009 St Martin�s press membuat
sebuah kompetisi menulis untuk mencari sebuah novel dengan karakter tokoh yang
sedikit lebih tua dari tokoh yang biasa ditampilkan dalam Young Adult Literature. Jika Young
Adult Literature menampilkan tokoh berusia 13 sampai17 tahun, maka tokoh
yang dicari berusia sekitar 18 tahun lebih, dan dari segi cerita diharapkan
novel tersebut dapat dinikmati oleh pembaca dewasa. Mereka menyebut tulisan
lomba tersebut dengan �older Young Adult atau New Adult.� Menurut (Kaufman, 2012), belakangan para penerbit dan penulis melihat banyaknya
novel-novel di toko buku di Amerika yang dari segi jumlah halaman sama dengan Young Adult Literature, namun memiliki
karakter yang sedikit lebih tua dan lebih banyak sex dalam ceritanya yang
digambarkan secara detail dan eksplisit. Beberapa penerbit dan penulis ini
memberikan label novel-novel ini dengan sebutan New Adult. Pemberian nama ini nampaknya terinspirasi dari kompetisi
yang diadakan St Martin�s Press.
Dari pemberian nama New Adult ini banyak terjadi perdebatan. Sebagian kritik sastra
menyatakan bahwa pemberian nama tersebut hanya sebuah strategi penjualan.
Namun, salah satu penerbit yang menerbitkan genre ini, Happer Collins,
menyatakan bahwa label ini sangat diperlukan agar para pembaca, orang tua,
serta toko buku mengetahui apa isi buku ini (Kaufman, 2012). Elizabeth Chandler, pendiri Goodreads.com menyatakan
bahwa New Adult fiction menjadi
sangat populer pada tahun 2011 dan banyak orang yang merekomendasikan
novel-novel yang berlabel New Adult
ini kepada pembaca dengan jumlah buku sekitar 14.000 judul buku (Kaufman, 2012).
Yang menarik ialah ketika pemberian label New Adult ini menjadi masalah sehingga
novel-novel tersebut tidak dapat dipasarkan di toko buku dan oleh penerbit
karena sulit menentukan posisi novel-novel tersebut, banyak penulis yang mulai
mempublikasikan buku tersebut sendiri secara online. Tidak hanya itu, beberapa
novel yang dipublikasikan sendiri ini banyak menarik pembaca buku online dan
membuat beberapa novel ini menjadi best-seller.
Beberapa novel new adult yang sukses dan menjadi best seller ialah Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Slammed oleh colleen Hoover, Easy oleh Tamara Webber dan Losing It
oleh Cora Carmack.
Perdebatan dalam pemberian nama New Adult memang hal wajar dan biasa
sebagaimana konsep tentang genre itu sendiri masih menjadi dilema dalam sejarah
ataupun teori sastra. Di satu sisi pemberian label New Adult mungkin memang sebuah strategi pemasaran oleh penerbit.
Tetapi di sisi lain, dari banyak novel-novel yang bermunculan yang dapat
dikategorikan sebagai New Adult fiction
dan dari banyaknya pembaca yang tertarik kepada novel-novel ini, maka pemberian
nama New Adult pun mungkin dapat
menjadi hal yang dapat diterima.
Menurut (Wetta, 2013) dalam artikelnya, New Adult
Fiction pada umumnya menceritakan tokoh protagonis dengan usia berkisar antara
18 sampai 25 tahun. Rata-rata novel ini memiliki latar tempat di kampus. Cerita
novel ini menggambarkan masalah-masalah yang dihadapi� tokohnya pada masa setelah remaja namun belum
mencapai fase dewasa. (Jorgenson, 2014) menyebutkan bahwa karakter-karakter New
Adult ini ialah karakter yang mandiri, memiliki tanggung jawab yang lebih
besar dari pada seorang remaja, dan mereka dituntut untuk menghadapi masalah-masalah
ataupun tantangan kehidupan dengan diri mereka sendiri tanpa bantuan dari orang
lain.
Penelitian dengan tujuan menguji
sebuah genre sastra sudah banyak sekali dilakukan.
(Pramesti, 2015) mengkaji tentang �Young Adult Literature� dan menyimpulkan
bahwa ada sebuah perubahan dalam karya sastra dengan memasukkan sastra remaja sebagai salah satu genre karya sastra. ����
Kemudian yang menjadi
pertanyaan dalam makalah ini ialah; Apa yang sebenarnya disajikan dalam
novel-novel ini sehingga New Adult
ini dapat diterima menjadi sebuah Genre? Dengan melihat beberapa novel New Adult, yaitu; Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Easy oleh Tamara Webber, Losing It oleh Cora Carmack, dan Fallen Too
far oleh Abbi Glines, makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini akan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genre. Langkah awal penelitian ini adalah menganalisis struktur naratif dari ke empat
novel. (Christenbury, 2000) menyatakan bahwa genre karya sastra dapat terlihat melalui unsur naratif
meliputi alur, tokoh, dan latar. Melalui analisis aspek naratif, penelitian ini akan memaknai konsep
yang dimiliki oleh New Adult Literature sebagai sebuah genre.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Karakteristik
Tokoh New Adult
Usia tokoh dalam karya
sastra dapat menentukan
genre karya sastra tersebut
(Famuji & Fathonah,
2021). Tokoh yang berusia 18 sampai 25 tahun
sepertinya ialah salah satu penyebab utama pemberian label New Adult kepada novel-novel seperti Beautiful Disaster, Easy,
Losing It, dan Fallen Too far. Jika melihat karakter dari novel-novel Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Easy oleh Tamara Webber, Losing It oleh Cora Carmack, dan Fallen Too far oleh Abbi Glines. Maka
akan terlihat tokoh-tokoh dengan usia 18 sampai 25-an, baik itu dinyatakan
secara implisit maupaun secara eksplisit. Tokoh-tokoh ini juga harus menghadapi
masalah yang harus mereka hadapi sendiri dalam kehidupannya.
Dalam novel Losing It karya Cora Carmack, Bliss
Edward adalah seorang mahasiswa tingkat akhir dengan umur 22 tahun.
So then how did I end up twenty-two years
old, and the only person I knew who had never had sex? Somewhere between Saved by the Bell and Gossip Girl, it became unheard of for
a girl to graduate college with her Vcard still in hand. (Carmack,, 2012)
Dari kutipan di atas
terlihat bahwa Carmack ingin memperlihatkan bagaimana tokoh Bliss dalam usianya
tersebut sedang menghadapi masalah dengan keperawanan. Bliss merasa bahwa hanya
dirinyalah seorang mahasiswi yang hendak lulus kuliah namun masih dalam kondisi
perawan. Dari kata-kata �Saved by the Bell
and Gossip Girl� penulis sepertinya
ingin membandingkan keadaan Bliss dengan sinetron-sinetron ini, yang mana tokoh-tokoh dalam serial televisi ini sudah
mengalami hubungan sex bahkan sebelum lulus kuliah
Dalam novel Easy, Tamara Webber
tidak menyebutkan berapa usia tokohnya, Jacqueline Wallace. Namun dalam dialog
Jacqueline bersama tamannya dapat diduga bahwa umurnya sekitar delapan belas
tahun.
�Erin crooked a brow. �We�re playing teams?�
�Yes.� She grabbed Erin�s arm and pulled her
onto her lap. �J, you be partners with Mindi here! Erin and me are gonna kick
y�all�s asses.� Mindi was a petite blonde pledge. She smiled and blinked big
green eyes, unable to focus on me.
�Your name is Jay?� Her drawl was very
pronounced and her lashes fluttered up and down like a cartoon character,
making her seem younger and more vulnerable than eighteen. She was the reverse
of Maggie�s sarcastic demeanor and dark pixie looks. �Like a boy�s name, Jay?� (Webber, 2016)
Dialog di atas menunjukan
bahwa Jacqueline melihat temannya yang berusia 18 tahun terlihat lebih muda dan
rapuh. Dialog ini dapat mengisyaratkan bahwa usia Jacqueline pun sama dengan
usia teman-temannya sekitar 18 tahun. Dari kata-kata �Like a boy�s
name, Jay?� sepertinya dalam novel easy ada sedikit masalah tentang gender dimana sebutan jay sepertinya hanya mengarah kesebutan nama untuk laki-laki. Masalah gender ini sepertinya diperkuat dari narasi cerita
yang manggambar tokoh laki-laki dalam novel ini, Lucas, sebagai tokoh yang selalu melindungi Jacqueline tokoh perempuan. Dari kalimat dialog tokoh Lucas �You sure
you�re okay? Can I call someone for you� (Webber, 2016) pada saat
Lucas menolong Jacqueline yang ingin
diperkosa, sepertinya ada sedikit pandangan
bahwa posisi seorang perempuan yang dianggap lemah.
�Dalam novel diceritakan
juga bahwa Jacqueline ialah
seorang mahasiswi baru yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah karena ingin
bersama pacarnya Kennedy. Namun tidak beberapa lama setelah kuliah dimulai, ia
diputuskan oleh Kennedy.
Erin�s voice woke me. �Jacqueline Wallace,
get your ass out of that bed and go save your GPA. For chrissake, if I�d let a
guy throw off my academic mojo like this, I�d never hear the end of it.��
Between trying to avoid staring at Kennedy for fifty minutes straight and
having skipped the class for two weeks, my brain was sluggish and uncooperative (Webber, 2016).
Setelah diputuskan
Kennedy, Jacqueline merasa dia tidak mempunyai tujuan untuk kuliah. Dia juga
harus kehilangan beberapa pertemuan kuliah karena tidak ingin melihat mantan
pacarnya sekelas dengan dia. Dari kata-kata �go save your GPA�, sepertinya
penulis pun ingin menggambarkan seorang tokoh yang juga memiliki tanggung jawab dalam akademi dan tidak hanya soal
percintaan.�
Kemudian dalam novel Fallen
Too Far karya Abbi Glines, dikisahkan seorang perempuan bernama Blaire yang harus tinggal di
rumah ayahnya yang jauh berbeda dengan rumahnya yang ia tempati sebelumnya
bersama ibunya yang sekarang telah meninggal.�
�How old are you?�
What? Was he really asking me my age? I was
stuck in his driveway, he wanted me to leave and instead of discussing my
options he was asking me my age. The guy was strange. �Nineteen,� I replied. (Glines, 2012)
Blaire sangat tidak
nyaman dengan rumah ayahnya saat dia sampai, dia pun memutuskan untuk pergi.
Namun Rush menghalanginya. Mencoba untuk mengalihkan perhatian Rush menanyakan
berapa umur Bliss. Dari kata-kata yang diungkapkan Bliss �Was he really
asking me my age?� sepertinya ia sama
sekali tidak mengharapkan Rush untuk menanyakan umurnya. Dan dia pun menjawab bahwa usianya ialah Sembilan-belas
tahun. Sama seperti Bliss dalam novel Losing
It, diusianya yang Sembilan-belas tahun Blaire pun masih perawan dan sangat
iri melihat Rush dengan gadis-gadis lain.�
I shouldn�t be watching this. Shaking my head
to clear it I turned and hurried into the pantry and my hidden bedroom. I
couldn�t think about Rush that way. He was sexy enough. Seeing him actually
having sex made my heart do funny things. It wasn�t like I wanted to be one of
those girls he had sex with and then tossed away. Seeing his body like that and
hearing how he was making the girl feel made me just a little jealous. I�d
never known that. Being nineteen years old and still a virgin was sad (Glines, 2012).
Bliss melihat Rush sedang
berhubungan dengan wanita lain. Dia pun merasa iri karena Dia sangat tertarik
dengan Rush, hal ini terlihat dari perkataan
Bliss �He was sexy enough�. Rush Bliss pun merasa menjadi perawaan �still a virgin� diusianya yang Sembilan-belas tahun sangat menyedihkan. Masalah keperawana dalam novel Losing It
dan Easy, sepertinya
menggambarkan pengarang
yang ingin menyampaikan sebuah masalah ketika seorang berumur 18 sampai 25 tahun tetapi masih
perawan.
Novel Beautiful Disaster karya Jamie Mcguire
juga menceritakan seorang perempuan bernama Abby yang sedang duduk di bangku
kuliah tingkat awal. Dalam cerita disebutkan usianya yang mencapai 19 tahun.
Brazil cranked up the volume on the stereo,
and everyone screamed. �Come here, Abby!� he said, walking to the kitchen. He
lined up shot glasses along the counter and pulled a bottle of tequila from the
bar. �Happy birthday from the football team, baby girl,� he smiled, pouring
each shot glass full of Petron. �This is the way we do birthdays: You turn
nineteen, you have nineteen shots. You can drink �em or give �em away, but the
more you drink, the more of these you get,� he said, fanning out a handful of
twenties. (Mcguire, 2012)
Abby mendapatkan sebuah
pesta ulang tahun kejutan dari teman-temannya. Di sana terdapat sembilan belas
gelas minuman, sesuai dengan usianya, dan abby harus berusaha menghabiskan
minuman-minuman tersebut, karena setiap minuman yang diteguknya dia akan
mendapatkan uang. Pada kata-kata �You turn nineteen, you have nineteen shots�, sepertinya
menggambarkan bahwa semakin dewasa seseorang maka akan memperoleh tanggung jawab dan beban yang lebih besar pula.
Selain usianya yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun, tokoh-tokoh
pada novel-novel New Adult juga
memiliki karakteristik yang sesuai dengan usianya tersebut di mana mereka
dituntut untuk mandiri dan memegang tanggung jawab yang lebih besar, serta
memecahkan masalah yang mereka hadapi sendiri. seperti dalam kasus Bliss
Edwards dalam Novel Losing It, akibat
kekhawatirannya sebaga seorang perawan, Bliss pun memutuskan untuk pergi
bersama temanya untuk mencari pria yang akan menghilangkan statusnya itu. Namun
setelah berhasil bertemu dengan pria tersebut, Bliss memutuskan untuk tidak
melepaskan keperawannya dengan pria yang tidak dia kenal. Dan dia pun
meninggalkan pria tersebut sendirian di kamar apartemennya. Namun masalah baru
muncul ketika dia tahu bahwa pria tersebut ialah dosennya.
The new professor was staring at me, even
though everyone was clapping, and he should probably be waving or at the very
least smiling. Our eyes met, and suddenly I was very glad I�d already set down
my coffee. Because the new professor had been naked in my bed a mere 8 hours
ago. Garrick was my teacher.(Carmack, 2012)
Pria yang Bliss tinggal
di kamar apartemennya dalam keadaan telanjang ialah Garrick, tidak lain ialah
dosennya sendiri. Namun Garrick sepertiny menyimpan ketertarikan terhadap Bliss. Hal ini dapat terlihat ketika Garrick berkata� I won�t
tell anyone�, bahwa dia tidak akan memberi
tahu kejadian yang terjadi di apartemen. �Dalam novel tersebut diceritakan bahwa Bliss dan Gerrick akhirnya mulai saling mengenal dan menjalin hubungan. Di akhir cerita, pada saat kelulusan, Bliss pun memutuskan untuk melakukan hubungan sex dengan
Garrick. Selain masalah keperawanan Bliss pun harus menjalani kuliahnya dan
memutuskan karir apa yang kan dia
tempuh.
�Bliss Edwards. I�m a little torn
between acting and stage management. And since they don�t really offer Masters
programs where you can do both, I think I�ll just go ahead and enter the, um,
job market or whatever.� (Carmack, 2012: 76)
�
Bliss yang merupakan mahasiswa jurusan drama masih bingung (�a little torn� berarti
bahwa pikiran bliss masih terpecah) antara memilih karir sebagai aktris atau sebagai penata
panggung. Tetapi dari tokoh ini penulis
sepertinya ingin menyampiak bahwa usia 20 an ialah dimana seseorang mulai mengetahui arah dan tujuan hidupnya dan sedang menjalani tahap-tahap awal dari tujuannya
tersebut terlihat dari kata-kata Bliss I think I�ll just go ahead and enter the, um,
job market or whatever".
Jika dilihat penggambaran
karakter Bliss oleh Carmack, memperlihatkan seorang tokoh yang harus dapat
memecahkan masalahnya sendiri khususnya diusianya yang dua puluh dua tahun. Hal
ini terlihat ketika dia memutuskan karir yang akan dia lakukan sendiri tanpa
adanya saran dari orang lain.
Dalam novel Easy, Tokoh
Jacqueline pun menunjukan karakteristik yang sama. Hal ini ditunjukan ketika
Jacqueline harus tetap menyelesaikan malahnya ketika dia telah ketinggalan beberapa
kelas.
�Here�s the email address of my class tutor,
Landon Maxfield. If you aren�t familiar with his supplemental instruction
sessions, I suggest you get
familiar with them. You�ll no doubt need some one-on-one tutoring as well. He
was an excellent student in my class two years ago, and he�s been tutoring for
me since then. I�ll give him the details of the project I expect you to do to
replace the midterm grade.� (Webber, 2016)
Jacqueline memutuskan untuk bertemu dengan profesornya di ruangan
utnuk memberinya kesempatan untuk memperbaiki nilainya. Karena pada dasarnya
dia tidak pernah gagal. Profesornya pun memberikan kesempatan tersebut kepada
Jacqueline dan memberikan dia seorang tutor untuk membantunya untuk
menyelesaikan sebuah tugas pengganti tugas UTS nya. Kalimat �If you aren�t
familiar with his supplemental instruction sessions, I suggest you get familiar with them�, sepertinya Bliss harus benar-benar bekerja keras untuk
menyelesaikan tugas yang profesornya berikan kepadanya.
Selanjutnya dalam novel Fallen Too Far, tokoh Blaire pun digambarkan
sebagai tokoh yang mandiri, di mana dia akhirnya memutuskan untuk tinggal di
rumahnya di Alabama dari pada di rumah ayahnya. �Back to Alabama. Back home. I have some money saved up now. I�ll be
able to find a job and I do have friends there. My mom and sister�s graves are
there.� Blaire memutuskan untuk pulang kerumahnya di Alabama, di mana orang
tuanya dan kakaknya di makamkan. Dia juga
memiliki teman-teman di sana. Di Alabama Blaire pun berniat untuk mencari
sebuah pekerjaan. Tanggung jawab di mana Blaire telah kehilangan ibunya dan
Ayahnya yang menikah lagi, membuat dia harus hidup mandiri dan menanggung beban
kehidupannya sendiri.
Abby, dalam novel Beautiful Disaster, juga digambarkan sebagai tokoh
harus memecahkan masalahnya sendiri.���������������
�Technically, it�s Abby Maddox, now,� I said, smiling at my new husband.
�
�It�s not that crazy.
We love each other. We have been practically living together on and off all
year. Why not?�
�Because you�re nineteen, you idiot! Because you ran off and didn�t tell anyone,
and because I�m not there!� she cried. (Mcguire, 2012)
Abby akhirnya memutuskan
untuk menikah dengan Travis, seorang pria yang pada awalnya ia tidak tertarik.
Namun karena sebuah taruhan Abby akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama
dengan Travis. Dari sini mereka
pun mulai menjalin stuau hubungan. Penggambaran bahwa Abby akhirnya menikah dengan Travis terlihat dari penggunaan nama belakang Travis pada Abby �Abby Maddox� dan dari narasi cerita �smiling at my new
husband� bahwa Travis adalah
saminya. Dari dialog diatas
keputusan Abby untuk menikahi Travis ialah keputusan yang diambilnya sendiri, dan dia pun tidak bilang ke
siapapun �didn�t tell anyone� saat melarikan diri dengan Travis.
Dari penjabaran
novel-novel new adult di atas terlihat bahwa tokoh-tokoh seperti Bliss,
Jacqueline, Blaire dan Abby, merupakan tokoh yang sedang menuju tahap awal
kedewasaan. Di mana mereka dapat memutuskan apa yang mereka inginkan dan dalam
proses untuk menjalani hal tersebut. Hal ini juga dinyatakan oleh seorang
penulis New Adult bernama Sommer
Leigh bahwa fase New Adult ialah
dimana telah menjadi orang tersebut, yang tahu diri mereka dan mereka menempuh
fase awal apa yang mereka ingin lakukan. Carmack dalam (McAlister, 2021) seorang penulis New Adult juga
menyatakan bahwa bahwa masa-masa saat usia 18 sampai 25 tahun ialah masa-masa
dimana kita tidak lagi merasa diri kita sebagai remaja namun kita juga tidak
merasa sebagai orang dewasa seutuhnya baik itu ketika duduk di bangku kuliah
maupun sebagai seorang yang baru bekerja.
Dari segi struktur
novel-novel new adult yang memiliki kesamaan dalam tokoh yang berusia 18 sampai
25 tahun dan juga dari karakteristik tokoh yang menggambarkan keadaan
tokoh-tokoh dalam usianya tersebut maka sepertinya ini merupakan sebuah pola
awal dimana New Adult dapat dikatakan
sebagai sebuah genre.
Penggambaran Sex
Secara Eksplisit
Gender dan seksualitas telah menjadi isu
yang sering muncul dalam karya sastra (Anggraeni & Azrianti, 2021) Selain tokohnya yang berusia 18 sampai 25 tahun, novel-novel New Adult juga memiliki ciri yang
menjadi kekhasannya dimana sex digambarkan atau dinarasikan secara detail dan
eksplisit. Berikut adalah kutipan yang menggambarkan adegan sex dari novel Losing It karya Cora Carmack, Easy karya Tamara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines dan Beautiful Disaster karya Jamie Mcguire.
He kissed me again, and his fingers found my
entrance. He slipped two inside at the same time that his tongue met mine. ... He pressed his forehead against mine, our
lips touching, but not kissing, then his palm pressed down against me, and an
explosion ignited beneath my skin. Like a string of fireworks, my world
detonated into bursts of light and color.
�
He thrust forward again so hard that my whole
body shifted and pleasure poured through my body so fast that my vision went
spotty. His body stilled against mine, his face still pressed into my neck, his
arms cradling me. I lifted his face to mine, watching as his eyes clenched shut and his mouth fell
open, and his whole body shuddered over mine. When his eyes opened, they were
still dark, but focused on me. He pressed a kiss to my forehead, then each
cheek, and finally my lips. �I love you,� we said together. �(Carmack, 2012:
296-300)
�
Dalam novel Losing It terlihat
penggambaran sex yang sangat eksplisit,
seperti bagaimana merea berciuman, bagaimana kenikmatan-kenikmatan terjadi saat hubungan
sex berlangsung bagaimana ketika kulit mereka
saling menyentuh, dan pada akhirnya digambarkan pula saat mereka mencapai
kepuasan. Yang menarik dalam penggambaran hubungan sex ini ialah penggunaan simile oleh pangarang �Like a string of fireworks, my world detonated into
bursts of light and color�. Di sini pengarang menggambarkan kenikmatan yang terjadi bagaikan rangkaian dari ledakan kembang api yang terus memberikan warna dan cahaya.
I grabbed handfuls of his shirt and pulled at
it until he raised his arms and let me pull it over his head and toss it aside.
Sinking down until I was sitting in his lap, I slipped my hands behind his head
and kissed him. Slowly. This was the last time. Rush�s hands were in my hair
and he took over immediately. Each caress of his tongue was gentle and easy. He
wasn�t hungry and demanding. Maybe he already knew this was goodbye. It wasn�t
meant to be hard and fast. It was the last memory I�d have of him. Of us.
�
I didn�t look away from him as I clung to him
and let the feeling of complete bliss rush through me. Rush�s mouth opened and
a loud growl vibrated his chest as he pumped into me two more times and then
went still. His eyes never left mine. (Glines, 2012; chapter 27).
Dalam novel
Fallen too Far, hubungan sex ini
digambarkan bagaimana mereka mulai melepaskan
pakaian mereka. Kemudian mereka mulai saling berciumandan
pada akhirnya mereka menacapai kepuasan. Yang menarik dala narasai
yang detail ini ialah penulis membuat suatu narasi tentang
perasaan-perasaan yang sedang
dialami tokoh laki-laki melalui sudut pandang perempuan.
Maybe he already
knew this was goodbye menggambarkan bagaimana seorang laki-laki sangat bergairah namun dikarenakan bahwa toko laki-laki
ini, Rush, mengetahui bahwa ini adalah
sebuah perpisahan. Dan memang hubungan ini terjadi ketika
akhirnya Blaire memutuskan untuk kembali ke
rumahnya di Alabama
Travis yanked the t-shirt over my head, and
then his hand impatiently traveled down my side, gripping my panties and
slipping them down my legs with one hand. �
When I opened my eyes, he pressed inside me
again, and I cried out with the wonderful burning it caused. Once I relaxed,
the motion of his body against mine was more rhythmic.
�
When I said his name, he pressed his cheek
against mine, and his movements became more rigid. The noises from his throat
grew louder, and he finally pressed inside me one last time, groaning and
quivering above me. �I was too shocked to reply. He collapsed beside me on his
stomach, stretching one arm across my middle, and resting his forehead against
my cheek. (Beautiful Disaster,
2012: Chapter 9)
Dalam novel Beautiful Disaster digambarkan
hubungan sex itu saat merekamelepaskan pakaian, dan juga memeeberikan rangsangan-rangsangan dan terakhir
bagaimana mereka mengalami kepuasan. Penggambaran narasi yang menarik terjadi ketika terdapat kalimat �the motion of his body against mine was more rhythmic.�, penulis menggambarkan gerakan-gerakan hubungan sex tersebut menjadi memilki gerakan-gerakan yang yang teratur yang berirama.
Cara para pengarang menarasikan sex dalam novel-novel new adult ini
sepertinya memiliki kesamaan. Di mana hal tersebut dimulai dengan sebuah ciuman
kemudian pasangan-pasangan seperti Bliss dan Garrick dalam novel Losing It,
Jacqueline dan Lucas dalam novel Easy, Blaire dan Rush dalam novel Fallen Too
Far, serta Abby dan Travis dalam novel beaiful Disaster akan memulai membuka
pakaian mereka. Kegiatan persetubuhan dan kenikmatan-kenikmatan dan rasa sakit
yang terjadi pun digambarkan pada kutipan di atas. Sampai akhirnya mereka
menadapat puncak kenikmatan dan saling tidur bersebelahan.
Jika dilihat dari
penggambaran sex secara eksplisit, memang sepertinya hal ini dapat dijadikan
sebuah strategi penjualan yang tentu saja dapat menarik para pembaca dewasa
yang menginginkan suatu cerita yang baru. Tetapi jika dilihat dari sisi lain
bahwa pengambaran sex ini memiliki suatu narasi yang menarik dimana hampir
semua narasi sex ini dimiliki semua novel new adult seperti terlihat dalam
novel-novel Easy, Losing It, Beautiful
Disaster dan Fallen Too Far maka
hal ini dapat disimpulkan sebagai suatu pola yang menyusun novel-novel new
adult tersebut yang pada akhirnya dapat menjadikan new adult sebagai sebuah
genre.
Kesenangan orang terhadap
karya sastra berasal dari gabungan rasa senang karena mendapatkan sesuatu yang
baru dan karena mengenali hal-hal yang terdapat dalam karya sastra. �Genre
menampilkan kesuluruhan teknik estetis yang dapat dipakai oeh pengarang dan
sudah dipahami oleh pembaca. (Wellek & Warren, 1989)
Dengan kata lain,� ketertarikan seorang pembaca dewasa itu
sendiri terhadap suatu cerita yang baru seperti yang tergambarkan dalam novel New
Adult ini, justru membuat novel New
Adult ini menjadi suatu genre.
Kampus sebagai
Latar Tempat
Latar dalam karya sastra dapat berfungsi memperkuat tema cerita. Hal ini juga menentukan genre karya sastra tersebut (Apriliya, Hodijah, dan Kholifah, 2020). Rata-rata novel New Adult, memiliki latar tempat di
kampus. Dari novel-novel New Adult
seperti Losing It karya Cora Carmack,
Easy karya Tammara Webber, Fallen Too Far
karya Abbi Glines, dan Beautiful Disaster
karya Jamie Mcguire, hanya novel Fallen
Too Far yang tidak memiliki latar tempat di kampus, namun dari penggambaran
tokoh dan sex nya sepertinya sudah cukup bagi novel ini untuk di kategorikan
novel New Adult.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa novel Losing It karya Cora Carmack menceritakan tentang seorang mahasiswi
tingkat akhir bernama Bliss. Berikut ialah beberapa kutipan di mana kampus
menjadi latar tempat.
The Starbucks on campus was overrun with a
zombie horde of other sleep-deprived students. By the time I got my caramel
macchiato I was pretty much already awake, and we were definitely going to be
late for the first class of the last semester of our last year of college.
�As I was saying,� Eric continued. �Ben
Jackson was supposed to be teaching this course.� Ben was pretty much our
favorite teacher, but he�d been offered a role in this killer new show off-Broadway and would be taking the semester off. �But
as you all know, he�s in New York for a few months. To replace him for the time
being we have one of our most talented former students�Mr. Taylor.� (Carmack, 2012: 71)
Bliss yang sedang duduk
dibangku akhir kuliah, sedang memulai kelas pertama dari semester akhir kuliahnya.sebelum
kuliah Bliss menyempatkan diri untuk membeli sebuah kopi di caf� Starbucks di
lingkungan kampus untuk membuatnya semangat kembali mengikuti kelas. Dari kalimat �The Starbucks on campus was overrun with a zombie horde
of other sleep-deprived students.� Sepertinya ada sedikit penggambaran kapitalisme, yang memang disini terlihat betapa cerdiknya kapitalis ini membangun
sebuah caf� di kampus yang dipenuhi mahasiswa-mahasiswa yang
mungkin dalam kondisi mengantuk yang membutuhkan kopi untuk menyegarkan kondisi tubuh. Setalah
sesampainya di kelas terdapat sebuah percakapan di mana dosen yang biasa
mengajar kelas drama tahun ini tidak akan bisa mengajar karena dia mendapatkan
peran di sebuah pementasan. Dan kelas sedang menduga-duga siapa yang akan menjadi
penggantinya. Dalam penjelasan sebelumnya diketahui yang menjadi penggantinya
ialah Garrick.
Dalam novel Easy juga dijelaskan sebelumnya bahwa novel ini
menceritakan tentang seorang perempuan bernama Jacqueline yang sedang duduk di
bangku awal perkuliahan, yang pada awalnya dia memutuskan untuk kuliah karena
mengikuti pacarnya namun pacarnya justru memutuskannya. Jacqueline pun harus
menghadapi masa-masa sulit karena patah hati dan kebenciannya terhadap mantan
pacarnya.
�You�ve missed
two straight weeks of class�including the midterm, and you missed today. I
assume you�re standing here in my office in order to make some sort of case for
why you should not fail macroeconomics. I�m waiting with bated breath for that
explanation.� He sighed, shelving the textbook. �I always think I�ve heard them
all, but I�ve been known to be surprised. So go ahead. I don�t have all day,
and I presume you don�t, either.�
I swallowed. �I was in class today. I just sat in a different seat.�
Oh, God. As if a plug had been pulled, the
jumbled excuses and realizations came pouring out. �My boyfriend broke up with
me, and he�s in the class, and I can�t stand to see him, let alone sit next to
him� Oh my God, I missed the midterm.
I�m going to fail. I�ve never failed a class in my life.� As if that speech
wasn�t mortifying enough, my eyes watered and spilled over. I bit my lip to
keep from sobbing outright, staring at his desk, unable to meet the repulsed
expression I imagined him wearing. (Webber, 2016)
Jacqueline mengikuti
profesornya ke kantornya untuk meminta kesempatan untuk memperbaiki kuliahnya.
Profesornya pun bersedia menerima penjelasan dari Jacqueline di kantornya. Dia
pun menjelaskan bahwa alasan dia tidak mengikuti kuliah karena dia baru saja
putus dengan pacarnya dan tidak ingin melihat pacarnya di kelas yang sama
dengan dia. Dia pun menangis di hadapan profesornya karena dia merasa tidak
pernah gagal sebelumnya di kelas dan harus gagal karena seorang pria. Dalam
penjelasan sebelumnya di ketahui bahwa profesornya memberikan Jacqueline sebuah
kesempatan untuk memperbaiki nilainya dengan memberikannya sebuah proyek yang
bisa dikerjakan bersama seorang tutor yang juga direkomendasikan oleh
profesornya.
Penggambaran tokoh dengan lokasi
kampus seperti ini memang sangat mirip dengan yang sering terjadi di lingkungan kampus sesungguhnya, seperti para mahasiswa yang memnag membutuhkan bantuan dari profesornya atas masalah-masala yang dihadapi. Hal ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri
bagi pembaca-pambaca yang menggalami hal yang sama.
Abby dalam novel Beautiful Disaster pun merupakan seorang yang duduk
di bangku kuliah semester awal. Dan sebagian latar tempat dalam novel ini juga
terjadi di kampus.
America waved, leaving with Shepley as I walked to my afternoon class. I
squinted one eye from the bright sun, gripping my backpack straps. Eastern was
exactly what I hoped it would be; from the smaller classrooms to the unfamiliar
faces. It was a new start for me; I could finally walk somewhere without the
whispers of those who knew�or thought they knew�anything about my past. I was
as indistinguishable as any other wide-eyed, over-achieving freshman on their
way to class; no staring, no rumors, no pity or judgment. Only the illusion of
what I wanted them to see: Cashmered, nononsense Abby Abernathy. �I sat my
backpack on the floor, and collapsed into the chair, bending down to fish my
laptop from my bag. When I popped up to set it on my desk, Travis fell into the
next desk. �Professor Chaney strolled in, and Travis turned his attention to
the front of the room. (Mcguire, 2012).
Abby yang baru memulai
kuliahnya, berjalan menuju kelasnya. Di sana dia berharap memulai suatu
kehidupan yang baru, dengan teman-teman yang baru tanpa adanya prasangka dan
orang yang tau tentang masa lalunya. Di dalam kelas tersebut Travis yang sangat tertarik dengan Abby berusaha untuk mendekati Abby, dan
ketika profesornya mulai mengajar Travis pun mengalihkan perhatiannya ke
profesornya tersebut. Kalimat �without thought
they knew�anything about my past� sepertinya menggambarkan bagaimana Abby tidak ingin orang mengetahui masa lalunya. Hal seperti ini juga sering terjadi ketika seseorang yang sedang duduk di bangku kuliah atau
memulai awal tahun ajaran di sekolah baru yang tidak ingin seorangpun
tahu tentang masa lalu mereka
Novel-novel Losing It, Easy, dan juga Beatiful Disaster, merupakan beberapa contoh dari novel-novel new
adult yang memiliki latar tempat di kampus dalam beberapa bagian dari novelnya.
Tidak hanya itu, konflik yang terjadi, khususnya percintaan pun terjadi di
dalam lingkungan kampus. Seperti misalnya Bliss yang ternyata kahirnya terlibat
hubungan percintaan dengan dosennya sendiri di kampus yang bernama Garrick.
Jacqueline juga terlibat konflik dengan mantan pacarnya dan juga dengan
temannya yang mencoba menteror dia di lingkungn kampus. Terakhir ialah Abby
yang akhirnya terlibat hubungan percintaan dengan Travis temannya di lingkungan
kampus.
Menurut Cormack dalam (McAlister, 2021) penulis dari novel Losing
It, dahulu sangat jarang novel yang menceritakan kampus sebagai latar
tempat dalam bagian dari novelnya dikarenakan sangat jarang orang yang
melanjutkan kuliah, dan rata orang yang melanjutkan kuliah ialah orang-orang
yang mampu secara finansial, dan juga memiliki emosi yang cukup baik. Namun
sast ini, melanjutkan ke bangku kuliah telah menjadi hal biasa. Kampus menjadi
sebuah sekolah menengah atas yang baru di mana kadaan kita lebih dewasa dan
pengalaman-pengalaman yang didapat pun lebih menarik. Dari pendapat Carmack ini
maka tidak menutup kemungkinan bahwa kampus sebagai latar tempat menjadi sebuah
pola pada novel-novel Nnew Adult.
New Adult
Literature Sebagai Genre
Dari persamaan-persamaan atau pola-pola yang ada dalam novel-novel New
Adult seperti Losing It karya Cora
Carmack, Easy karya Tamara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines dan
juga Beautiful Disaster karya Jamie
McGuire, sepertinya New Adult ini
memang dapat diterima sebagai sebuah genre, terutama jika dilihat dari
persamaan karakteristik tokohnya. Dimana karakteristik tokoh-tokoh ini memang
belum pernah atau mungkin sangat jarang ditemukan sebelumnya, terutama dalam
segi usia karakternya yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun. Karakteristik
tokoh-tokoh ini yang kemudian menarik banyaknya pembaca, terutama yang memiliki
usia yang hampir sama dengan tokoh-tokohnya dan juga masalah-masalah yang
dihadapi.��
we live in an age where we want to find the things that interest us quickly
and without much hassle. Until now, finding a book about a college-age
protagonist has involved a time-consuming search. New adult is a way to
showcase books about twentysomethings so that those twentysomething readers can
find them easily. The subject matter of the books can vary widely, but I think
the common theme is that it centers around a character perched between the
teenage years and adulthood. It's about firsts � first year away from home,
first Jobs, first time living out of your family's shadow (Fisher, 1993).
Menurut Carmack, penulis novel Losing
It, �banyak
pembaca yang berusia 20-an menginginkan novel dengan tokoh yang berumur sekitar
20-an. Dan sangat sulit untuk mendapatkan novel-novel tersebut menjadikan
novel-novel New Adult ini menjadi sebuah solusi. Di mana rata-rata novel new
adult ini memiliki isi cerita yang hampir sama seperti saat pertama jauh dari rumah, saat pertama bekerja dan juga saat
pertama hidup tanpa keluarga.
Hal yang disampaikan Carmack mungkin bukan hal yang disampaikan
tanpa sebuah kenyataan yang ada. Karena mungkin banyak orang-orang diluar sana
yang sangat menantikan novel-novel seperti ini, yang dari segi isinya memang
dapat menggambarkan keadaan diri mereka sendiri. hal ini pula yang mugkin
menjadikan beberapa novel New Adult ini menjadi sebuah novel Bestseller. Dan
salah satu orang yang memang menantikan kehadiran novel seperti ini ialah Margo
Lipschultz.
Margo Lipschultz, an editor at Harlequin�s HQN Books, said she thinks there
is more going on with the term than marketing, and that the category is filling
a hole, especially in the romance genre. Lipschultz said she used to go to the
bookstore in college looking for romance titles that also dealt with issues
geared to readers her age, but could not find any (Deahl & Rosen, 2012).
Lipschulz seorang editor, menyatakan bahwa saat dia kuliah dia tidak
dapat mencari sebuah buku dengan genre Romans yang sangat cocok untuk orang
seusianya dulu. Dan dia berpendapat bahwa New
Adult dapat disandingkan dan mengisi genre romans tersebut.
Keadaan pembaca seperti ini mungkin akan sangat banyak dan
berkembang di masa mendatang, khususnya para remaja jaman sekarang yang sangat
tertarik dengan novel-novel remaja. Dan ketika pembaca-pembaca ini berkembang
tidak menutup kemungkinan mereka akan tertarik dengan novel-novel New Adult. Hal ini dapat saja terjadi
sepereti yang dikatakan Carolyn Borgen (Novita, 2022) sorang pustakawan bahwa pembaca-pembaca yang sedang
remaja yang sedang berkembang sangat membutuhkan novel-novel New Adult untuk mengisi kekosongan atas
apa yang mereka baca, saat mereka menduduki bangku kuliah (Aliyah, 2014).
Keadaan pembaca seperti inilah yang juga menjadikan Novel-novel New Adult menjadi sebuah Genre yang
dapat diterima. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan (Wellek & Warren, 1989) dalam bukunya.
Pembaca abad ke-19
semakin luas; dengan demikian, semakin banyak genre yang muncul. Tambahan pula,
Percetakan yang murah mengakibatkan pendeknya masa hidup satu genre. Satu genre
digantikan genre lain dalam transisi yang sangat cepat.
Semakin meluasnya pembaca
maka akan memungkinkan banyaknya genre baru yang bermunculan. Walaupun Wellek
dan Werren memberikan contoh keadaan pada abad ke-19, namun keadaan di abad ke
-21 ini menggambarkan hal yang sama dengan yang disampaikan Wellek dan Werren.
Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang lebih hebat dari sekedar
mesin percetakan yaitu Internet. Di mana novel-novel dapat dibeli secara online
dengan format e-book yang harganya tentu saja jauh lebih murah. Hal ini pula
lah yang pertama kali terjadi dengan novel-novel New Adult yang pada awalnya banyak dari novel-novel ini yang
dipublikasikan sendiri oleh penulis.
Namun demikian New Adult Literature merupakan genre yang masih berkembang (Pramesti, 2015).
Jika dilihat dari respons pembaca novel new adult ini memang sedikit
terjadi pro dan kontra. Seperti ketika Chang dan Zucker
2013 menulis artikel yang menggunakan kepala berita new adult sebagai Smut Fiction (fiksi
cabul) ada pembaca yang setuju namun banyak pula mengkritik kepala berita tersebut. Hal ini disebabkan karena menurut mereka novel-novel New
Adult bukan hanya sekedar sex, dan banyak dari mereka yang menyebut kan bahwa
buku ini lebih menceritakan tokoh-tokoh pada usia kuliah-an. Berdasarkan tanggapan pembaca banyak dari mereka
yang memang mengharapkan buku ini.� Berikut ialah beberapa kutipan beberapa pembaca yang pro dengan novel new
adult.
"I went from reading zero books to
reading a 100 in only eight months," said Made Migliaccio, 33.
"I love fluffy," said 28-year-old
Ria Parks. "Seeing people fall in love and how it works and how strong
their bond is, and it's just -- everybody wants that for themselves."(Chang dan
Zucker, 2013)
Melalui kutipan ini sepertinya
terlihat pembaca yang tertarik dengan novel New Adult umumnya berumur tidak terlalu beda
jauh dengan umur tokoh yang ada dalam novel, sekitar 20-an atau 30-an.
Jika dilihat dari
segi penjualan novel-novel New Adult ini sepertinya banyak pembaca yang memang tertarik dengan novel-novel new
adult yang memang memiliki karakteristik yang belum ada sebelumya. Hal ini dapat dilihat
dari penjualan novel Beautiful Disaster yang pertama kali diterbitkan oleh penulis mampu terjual
sampai lebih dari 200.000 kopi (Kaufman, 2012). Penulis Losing It, Cora Carmack, pada awalnya mengira bahwa penjualan novelnya hanya akan menghasilkan uang sebesar $1000, tetapi setelah diterbitkan ternyata ia mendapatkan
$200.000. Penulis New
Adult lain seperti Colleen Hoover dengan novelnya Slammed mampu merubah kehidupannya secara signifikan, suaminya tidak lagi bekerja sebagai
seorang supir truk, dan keluarganya sekarang tinggal di rumah yang lebih baik (Chung dan Zucker, 2013).
Sampai saat ini perkembangan
genre New Adult masih terjadi
di Amerika namun tidak menutup kemungkinan akan meluas ke
negara-negara lain seiring perkembangan
genre ini pula. Dan penulis seperti Cora Carmack sepertinya optimis dan dapat dikatakan
mengetahui suatu cara agar genre ini masih dapat terus bertahan, yaitu dengan
meluaskan genre ini ke dalam beberepa subgenre selain romans. Cormack sendiri
berencana untuk mempublikasikan sebuah novel dengan genre Fantasy New Adult (Jorgenson, 2014).
KESIMPULAN
Jika melihat dari
novel-novel seperti Losing It karya
Cora Carmack, Easy karya Tamara
Webber, Fallen Too Far karya Abbi
Glines dan juga Beautiful Disaster
karya Jamie McGuire maka dapat disimpulkan bahwa novel New Adult ialah sebuah novel yang memiliki pola-pola atau
kesamaan-kesamaan dimana tokohnya berusia 18 sampai 25 tahun dan juga
tokoh-tokoh ini memiliki karakteristik yang sama yang menggambarkan usianya.
Selain itu novel-novel New Adult ini
juga memiliki kesamaan dalam hal bagaimana pengarang memberikan gambaran atau
menarasikan kegiatan sex yang dilakukan oleh tokohnya., serta rata-rata novel
ini memiliki latar tempat di
kampus pada bagian-bagian tertentu dari novelnya. Banyak pembaca yang tertarik dengan novel New Adult karena karakteristik
tokohnya yang sesuai dengan keadanya. Dari kesamaan-kesamaan atau pola-pola
seperti ini serta banyaknya pembaca yang ada, maka New adult dapat diterima sebagai sebuah genre. Namun genre ini
masih berkembang dan masih perlu diuji
lebih jauh menjadi sebuah genre yang baku
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, Nur. (2014). Nilai�nilai
pendidikan akhlak dalam novel cinta suci zahrana karya Habiburrahman El Shirazy.
Anggraeni, Nureza Dwi,
& Azrianti, Seftia. (2021). Gender dan Seksualitas dalam Karya Sastra Perempuan
Kerajaan Melayu Riau Lingga pada Abad ke-19. JP-BSI (Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia), 6(1), 12�20.
Christenbury, Leila.
(2000). Making the journey: Being and becoming a teacher of English language
arts. ERIC.
Deahl, Rachel, &
Rosen, Judith. (2012). New Adult: Needless Marketing-Speak Or Valued Subgenre? Publishers
Weekly, 259(51), 4.
Fisher, Jo. (1993). Out
of the Shadows. NYU Press.
Glines, Abbi. (2012). Fallen
Too Far. Self-published.
Jorgenson, J. (2014). A
World of Firsts | Genre Spotlight.
Kaufman, Leslie. (2012).
Beyond wizards and vampires, to sex. New York Times, 22.
McAlister, Jodi. (2021).
New Adult Fiction. Cambridge University Press.
Mcguire, J. (2012). Beautiful
Disasters. Self-published.
Novita, Sari. (2022). MELATIH
SOFT SKILL ANAK USIA DINI MELALUI PRETEND PLAY DI TK �AISYIYAH SUKARAME BANDAR
LAMPUNG. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Pramesti, Tri. (2015).
Considering Young Adult Literature as a Literary Genre. PARAFRASE: Jurnal
Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 15(01).
Webber, T. (2016). Easy.
Self-published.
Wellek, Rene, &
Warren, Austin. (1989). Teori Kesusastraan (terj. Melani Budianta). Jakarta:
Gramedia.
Wetta, Molly. (2013).
What is New Adult Fiction, Anyway? URL: Https://Www. Ebscohost. Com
(Accessed 25.01. 2019).