KAJIAN NEW ADULT LITERATURE SEBAGAI SEBUAH GENRE BARU

 

Syarif Hidayat1, Agustinus Hariyana2, Rheinatus A. Beresaby3, Bambang Trisno Adi4

Universitas Darma Persada, Jakarta, Indonesia 1,2,3,4

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3 [email protected]4

 

Diterima: 07-07-2022��������������������� ��������������� Review: 09-07-2022������������������������ ��������������� Publish: 15-07-2022

Abstrak:

Pendahuluan: Beberapa novel dengan tokoh berusia 18 tahun yang tidak dapat dikatagorikan sebagai Young Adult Literature muncul di Amerika Serikat. Pemberian nama New Adult Literature terhadap karya-karya tersebut menimbulkan polemik dalam dunia kritik sastra dan penerbitan buku. Penelitian ini akan membahas beberapa karya tersebut dengan pendektan struktural dan kajian genre. Tujuan: Tujuan dari penelitian untuk memperlihatkan konsep struktur; alur, tokoh, latar, tema, yang diusung dalam karya-karya tersebut sehingga dapat memberikan pemahaman tentang genre New Adult tersebut. Metode: Penelitian ini munggunakan metode kualitatif dengan teori struktur dan kajian genre. �Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa tokoh dalam karya-karya ini berusia antara 18-25 tahun. Konflik yang dialami oleh tokoh-tokoh ini bukan lagi merupakan masalah yang dialami oleh remaja, tetapi juga bukan konflik yang dialami orang dewasa. Karya-karya ini memperlihatkan bagaimana para tokohnya baru saja melewati fase remaja dan berada dalam fase transisi kedewasaan yang mana mereka sudah dituntut untuk memiliki tanggung jawab atas kehidupan mereka. Latar dari karya-karya ini kebanyakan berada di kampus atau universitas. Kesimpulan: �Yang menjadi ciri khas dari karya-karya ini ialah penggambaran seksualitas secara eksplisit didalam ceritanya. Banyak pembaca yang menggemari genre New Adult ini karena gambaran ceritanya yang mewakili kehidupan yang mereka rasakan.

 

Kata kunci: New Adult Literature; Kajian Genre; Fase Transisi Kedewasaan.

 

Abstract:

Introduction: Several novels with 18-year-old characters that cannot be categorized as Young Adult Literature appeared in the United States. Giving the name New Adult Literature to these works caused a polemic in the world of literary criticism and book publishing. This study will discuss some of these works with a structural approach and genre studies. Objectives: The purpose of the study is to demonstrate the concept of structure; plots, characters, settings, themes, which are carried in these works so that they can provide an understanding of the New Adult genre. Methods: This study uses qualitative methods with structural theory and genre studies. Results: This study shows that the characters in these works are between 18-25 years old. The conflict experienced by these characters is no longer a problem experienced by teenagers, but also not a conflict experienced by adults. These works show how the characters have just passed the adolescent phase and are in the transitional phase of adulthood where they are already required to take responsibility for their lives. The setting of these works is mostly on campus or university. Conclusion: What is characteristic of these works is the explicit depiction of sexuality in the story. Many readers are fond of the New Adult genre because the story depicts the life they feel.

 

Keywords: New Adult Literature; Genre Studies; Maturity Transition Phase.������������������������

Corresponding: Syarif Hidayat

E-mail: [email protected]

PENDAHULUAN

Pada Tahun 2009 St Martin�s press membuat sebuah kompetisi menulis untuk mencari sebuah novel dengan karakter tokoh yang sedikit lebih tua dari tokoh yang biasa ditampilkan dalam Young Adult Literature. Jika Young Adult Literature menampilkan tokoh berusia 13 sampai17 tahun, maka tokoh yang dicari berusia sekitar 18 tahun lebih, dan dari segi cerita diharapkan novel tersebut dapat dinikmati oleh pembaca dewasa. Mereka menyebut tulisan lomba tersebut dengan �older Young Adult atau New Adult.� Menurut (Kaufman, 2012), belakangan para penerbit dan penulis melihat banyaknya novel-novel di toko buku di Amerika yang dari segi jumlah halaman sama dengan Young Adult Literature, namun memiliki karakter yang sedikit lebih tua dan lebih banyak sex dalam ceritanya yang digambarkan secara detail dan eksplisit. Beberapa penerbit dan penulis ini memberikan label novel-novel ini dengan sebutan New Adult. Pemberian nama ini nampaknya terinspirasi dari kompetisi yang diadakan St Martin�s Press.

Dari pemberian nama New Adult ini banyak terjadi perdebatan. Sebagian kritik sastra menyatakan bahwa pemberian nama tersebut hanya sebuah strategi penjualan. Namun, salah satu penerbit yang menerbitkan genre ini, Happer Collins, menyatakan bahwa label ini sangat diperlukan agar para pembaca, orang tua, serta toko buku mengetahui apa isi buku ini (Kaufman, 2012). Elizabeth Chandler, pendiri Goodreads.com menyatakan bahwa New Adult fiction menjadi sangat populer pada tahun 2011 dan banyak orang yang merekomendasikan novel-novel yang berlabel New Adult ini kepada pembaca dengan jumlah buku sekitar 14.000 judul buku (Kaufman, 2012).

Yang menarik ialah ketika pemberian label New Adult ini menjadi masalah sehingga novel-novel tersebut tidak dapat dipasarkan di toko buku dan oleh penerbit karena sulit menentukan posisi novel-novel tersebut, banyak penulis yang mulai mempublikasikan buku tersebut sendiri secara online. Tidak hanya itu, beberapa novel yang dipublikasikan sendiri ini banyak menarik pembaca buku online dan membuat beberapa novel ini menjadi best-seller. Beberapa novel new adult yang sukses dan menjadi best seller ialah Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Slammed oleh colleen Hoover, Easy oleh Tamara Webber dan Losing It oleh Cora Carmack.

Perdebatan dalam pemberian nama New Adult memang hal wajar dan biasa sebagaimana konsep tentang genre itu sendiri masih menjadi dilema dalam sejarah ataupun teori sastra. Di satu sisi pemberian label New Adult mungkin memang sebuah strategi pemasaran oleh penerbit. Tetapi di sisi lain, dari banyak novel-novel yang bermunculan yang dapat dikategorikan sebagai New Adult fiction dan dari banyaknya pembaca yang tertarik kepada novel-novel ini, maka pemberian nama New Adult pun mungkin dapat menjadi hal yang dapat diterima.

Menurut (Wetta, 2013) dalam artikelnya, New Adult Fiction pada umumnya menceritakan tokoh protagonis dengan usia berkisar antara 18 sampai 25 tahun. Rata-rata novel ini memiliki latar tempat di kampus. Cerita novel ini menggambarkan masalah-masalah yang dihadapi� tokohnya pada masa setelah remaja namun belum mencapai fase dewasa. (Jorgenson, 2014) menyebutkan bahwa karakter-karakter New Adult ini ialah karakter yang mandiri, memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari pada seorang remaja, dan mereka dituntut untuk menghadapi masalah-masalah ataupun tantangan kehidupan dengan diri mereka sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Penelitian dengan tujuan menguji sebuah genre sastra sudah banyak sekali dilakukan. (Pramesti, 2015) mengkaji tentang �Young Adult Literature� dan menyimpulkan bahwa ada sebuah perubahan dalam karya sastra dengan memasukkan sastra remaja sebagai salah satu genre karya sastra. ����

Kemudian yang menjadi pertanyaan dalam makalah ini ialah; Apa yang sebenarnya disajikan dalam novel-novel ini sehingga New Adult ini dapat diterima menjadi sebuah Genre? Dengan melihat beberapa novel New Adult, yaitu; Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Easy oleh Tamara Webber, Losing It oleh Cora Carmack, dan Fallen Too far oleh Abbi Glines, makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genre. Langkah awal penelitian ini adalah menganalisis struktur naratif dari ke empat novel. (Christenbury, 2000) menyatakan bahwa genre karya sastra dapat terlihat melalui unsur naratif meliputi alur, tokoh, dan latar. Melalui analisis aspek naratif, penelitian ini akan memaknai konsep yang dimiliki oleh New Adult Literature sebagai sebuah genre.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Tokoh New Adult

Usia tokoh dalam karya sastra dapat menentukan genre karya sastra tersebut (Famuji & Fathonah, 2021). Tokoh yang berusia 18 sampai 25 tahun sepertinya ialah salah satu penyebab utama pemberian label New Adult kepada novel-novel seperti Beautiful Disaster, Easy, Losing It, dan Fallen Too far. Jika melihat karakter dari novel-novel Beautiful Disaster oleh Jamie Mcguire, Easy oleh Tamara Webber, Losing It oleh Cora Carmack, dan Fallen Too far oleh Abbi Glines. Maka akan terlihat tokoh-tokoh dengan usia 18 sampai 25-an, baik itu dinyatakan secara implisit maupaun secara eksplisit. Tokoh-tokoh ini juga harus menghadapi masalah yang harus mereka hadapi sendiri dalam kehidupannya.

Dalam novel Losing It karya Cora Carmack, Bliss Edward adalah seorang mahasiswa tingkat akhir dengan umur 22 tahun.

So then how did I end up twenty-two years old, and the only person I knew who had never had sex? Somewhere between Saved by the Bell and Gossip Girl, it became unheard of for a girl to graduate college with her Vcard still in hand. (Carmack,, 2012)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Carmack ingin memperlihatkan bagaimana tokoh Bliss dalam usianya tersebut sedang menghadapi masalah dengan keperawanan. Bliss merasa bahwa hanya dirinyalah seorang mahasiswi yang hendak lulus kuliah namun masih dalam kondisi perawan. Dari kata-kata �Saved by the Bell and Gossip Girl� penulis sepertinya ingin membandingkan keadaan Bliss dengan sinetron-sinetron ini, yang mana tokoh-tokoh dalam serial televisi ini sudah mengalami hubungan sex bahkan sebelum lulus kuliah

Dalam novel Easy, Tamara Webber tidak menyebutkan berapa usia tokohnya, Jacqueline Wallace. Namun dalam dialog Jacqueline bersama tamannya dapat diduga bahwa umurnya sekitar delapan belas tahun.

�Erin crooked a brow. �We�re playing teams?�

�Yes.� She grabbed Erin�s arm and pulled her onto her lap. �J, you be partners with Mindi here! Erin and me are gonna kick y�all�s asses.� Mindi was a petite blonde pledge. She smiled and blinked big green eyes, unable to focus on me.

�Your name is Jay?� Her drawl was very pronounced and her lashes fluttered up and down like a cartoon character, making her seem younger and more vulnerable than eighteen. She was the reverse of Maggie�s sarcastic demeanor and dark pixie looks. �Like a boy�s name, Jay?� (Webber, 2016)

Dialog di atas menunjukan bahwa Jacqueline melihat temannya yang berusia 18 tahun terlihat lebih muda dan rapuh. Dialog ini dapat mengisyaratkan bahwa usia Jacqueline pun sama dengan usia teman-temannya sekitar 18 tahun. Dari kata-kata �Like a boy�s name, Jay?� sepertinya dalam novel easy ada sedikit masalah tentang gender dimana sebutan jay sepertinya hanya mengarah kesebutan nama untuk laki-laki. Masalah gender ini sepertinya diperkuat dari narasi cerita yang manggambar tokoh laki-laki dalam novel ini, Lucas, sebagai tokoh yang selalu melindungi Jacqueline tokoh perempuan. Dari kalimat dialog tokoh Lucas �You sure you�re okay? Can I call someone for you� (Webber, 2016) pada saat Lucas menolong Jacqueline yang ingin diperkosa, sepertinya ada sedikit pandangan bahwa posisi seorang perempuan yang dianggap lemah.

�Dalam novel diceritakan juga bahwa Jacqueline ialah seorang mahasiswi baru yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah karena ingin bersama pacarnya Kennedy. Namun tidak beberapa lama setelah kuliah dimulai, ia diputuskan oleh Kennedy.

 

Erin�s voice woke me. �Jacqueline Wallace, get your ass out of that bed and go save your GPA. For chrissake, if I�d let a guy throw off my academic mojo like this, I�d never hear the end of it.�� Between trying to avoid staring at Kennedy for fifty minutes straight and having skipped the class for two weeks, my brain was sluggish and uncooperative (Webber, 2016).

 

Setelah diputuskan Kennedy, Jacqueline merasa dia tidak mempunyai tujuan untuk kuliah. Dia juga harus kehilangan beberapa pertemuan kuliah karena tidak ingin melihat mantan pacarnya sekelas dengan dia. Dari kata-kata �go save your GPA�, sepertinya penulis pun ingin menggambarkan seorang tokoh yang juga memiliki tanggung jawab dalam akademi dan tidak hanya soal percintaan.�

Kemudian dalam novel Fallen Too Far karya Abbi Glines, dikisahkan seorang perempuan bernama Blaire yang harus tinggal di rumah ayahnya yang jauh berbeda dengan rumahnya yang ia tempati sebelumnya bersama ibunya yang sekarang telah meninggal.�

 

�How old are you?�

What? Was he really asking me my age? I was stuck in his driveway, he wanted me to leave and instead of discussing my options he was asking me my age. The guy was strange. �Nineteen,� I replied. (Glines, 2012)

 

Blaire sangat tidak nyaman dengan rumah ayahnya saat dia sampai, dia pun memutuskan untuk pergi. Namun Rush menghalanginya. Mencoba untuk mengalihkan perhatian Rush menanyakan berapa umur Bliss. Dari kata-kata yang diungkapkan Bliss �Was he really asking me my age?� sepertinya ia sama sekali tidak mengharapkan Rush untuk menanyakan umurnya. Dan dia pun menjawab bahwa usianya ialah Sembilan-belas tahun. Sama seperti Bliss dalam novel Losing It, diusianya yang Sembilan-belas tahun Blaire pun masih perawan dan sangat iri melihat Rush dengan gadis-gadis lain.�

I shouldn�t be watching this. Shaking my head to clear it I turned and hurried into the pantry and my hidden bedroom. I couldn�t think about Rush that way. He was sexy enough. Seeing him actually having sex made my heart do funny things. It wasn�t like I wanted to be one of those girls he had sex with and then tossed away. Seeing his body like that and hearing how he was making the girl feel made me just a little jealous. I�d never known that. Being nineteen years old and still a virgin was sad (Glines, 2012).

 

Bliss melihat Rush sedang berhubungan dengan wanita lain. Dia pun merasa iri karena Dia sangat tertarik dengan Rush, hal ini terlihat dari perkataan Bliss �He was sexy enough�. Rush Bliss pun merasa menjadi perawaan �still a virgin� diusianya yang Sembilan-belas tahun sangat menyedihkan. Masalah keperawana dalam novel Losing It dan Easy, sepertinya menggambarkan pengarang yang ingin menyampaikan sebuah masalah ketika seorang berumur 18 sampai 25 tahun tetapi masih perawan.

Novel Beautiful Disaster karya Jamie Mcguire juga menceritakan seorang perempuan bernama Abby yang sedang duduk di bangku kuliah tingkat awal. Dalam cerita disebutkan usianya yang mencapai 19 tahun.

 

Brazil cranked up the volume on the stereo, and everyone screamed. �Come here, Abby!� he said, walking to the kitchen. He lined up shot glasses along the counter and pulled a bottle of tequila from the bar. �Happy birthday from the football team, baby girl,� he smiled, pouring each shot glass full of Petron. �This is the way we do birthdays: You turn nineteen, you have nineteen shots. You can drink �em or give �em away, but the more you drink, the more of these you get,� he said, fanning out a handful of twenties. (Mcguire, 2012)

 

Abby mendapatkan sebuah pesta ulang tahun kejutan dari teman-temannya. Di sana terdapat sembilan belas gelas minuman, sesuai dengan usianya, dan abby harus berusaha menghabiskan minuman-minuman tersebut, karena setiap minuman yang diteguknya dia akan mendapatkan uang. Pada kata-kata �You turn nineteen, you have nineteen shots�, sepertinya menggambarkan bahwa semakin dewasa seseorang maka akan memperoleh tanggung jawab dan beban yang lebih besar pula.

Selain usianya yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun, tokoh-tokoh pada novel-novel New Adult juga memiliki karakteristik yang sesuai dengan usianya tersebut di mana mereka dituntut untuk mandiri dan memegang tanggung jawab yang lebih besar, serta memecahkan masalah yang mereka hadapi sendiri. seperti dalam kasus Bliss Edwards dalam Novel Losing It, akibat kekhawatirannya sebaga seorang perawan, Bliss pun memutuskan untuk pergi bersama temanya untuk mencari pria yang akan menghilangkan statusnya itu. Namun setelah berhasil bertemu dengan pria tersebut, Bliss memutuskan untuk tidak melepaskan keperawannya dengan pria yang tidak dia kenal. Dan dia pun meninggalkan pria tersebut sendirian di kamar apartemennya. Namun masalah baru muncul ketika dia tahu bahwa pria tersebut ialah dosennya.

The new professor was staring at me, even though everyone was clapping, and he should probably be waving or at the very least smiling. Our eyes met, and suddenly I was very glad I�d already set down my coffee. Because the new professor had been naked in my bed a mere 8 hours ago. Garrick was my teacher.(Carmack, 2012)

Pria yang Bliss tinggal di kamar apartemennya dalam keadaan telanjang ialah Garrick, tidak lain ialah dosennya sendiri. Namun Garrick sepertiny menyimpan ketertarikan terhadap Bliss. Hal ini dapat terlihat ketika Garrick berkata� I won�t tell anyone�, bahwa dia tidak akan memberi tahu kejadian yang terjadi di apartemen. �Dalam novel tersebut diceritakan bahwa Bliss dan Gerrick akhirnya mulai saling mengenal dan menjalin hubungan. Di akhir cerita, pada saat kelulusan, Bliss pun memutuskan untuk melakukan hubungan sex dengan Garrick. Selain masalah keperawanan Bliss pun harus menjalani kuliahnya dan memutuskan karir apa yang kan dia tempuh.

�Bliss Edwards. I�m a little torn between acting and stage management. And since they don�t really offer Masters programs where you can do both, I think I�ll just go ahead and enter the, um, job market or whatever.� (Carmack, 2012: 76)

�

Bliss yang merupakan mahasiswa jurusan drama masih bingung (�a little torn� berarti bahwa pikiran bliss masih terpecah) antara memilih karir sebagai aktris atau sebagai penata panggung. Tetapi dari tokoh ini penulis sepertinya ingin menyampiak bahwa usia 20 an ialah dimana seseorang mulai mengetahui arah dan tujuan hidupnya dan sedang menjalani tahap-tahap awal dari tujuannya tersebut terlihat dari kata-kata Bliss I think I�ll just go ahead and enter the, um, job market or whatever".

Jika dilihat penggambaran karakter Bliss oleh Carmack, memperlihatkan seorang tokoh yang harus dapat memecahkan masalahnya sendiri khususnya diusianya yang dua puluh dua tahun. Hal ini terlihat ketika dia memutuskan karir yang akan dia lakukan sendiri tanpa adanya saran dari orang lain.

Dalam novel Easy, Tokoh Jacqueline pun menunjukan karakteristik yang sama. Hal ini ditunjukan ketika Jacqueline harus tetap menyelesaikan malahnya ketika dia telah ketinggalan beberapa kelas.

�Here�s the email address of my class tutor, Landon Maxfield. If you aren�t familiar with his supplemental instruction sessions, I suggest you get familiar with them. You�ll no doubt need some one-on-one tutoring as well. He was an excellent student in my class two years ago, and he�s been tutoring for me since then. I�ll give him the details of the project I expect you to do to replace the midterm grade.� (Webber, 2016)

 

Jacqueline memutuskan untuk bertemu dengan profesornya di ruangan utnuk memberinya kesempatan untuk memperbaiki nilainya. Karena pada dasarnya dia tidak pernah gagal. Profesornya pun memberikan kesempatan tersebut kepada Jacqueline dan memberikan dia seorang tutor untuk membantunya untuk menyelesaikan sebuah tugas pengganti tugas UTS nya. Kalimat �If you aren�t familiar with his supplemental instruction sessions, I suggest you get familiar with them�, sepertinya Bliss harus benar-benar bekerja keras untuk menyelesaikan tugas yang profesornya berikan kepadanya.

Selanjutnya dalam novel Fallen Too Far, tokoh Blaire pun digambarkan sebagai tokoh yang mandiri, di mana dia akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumahnya di Alabama dari pada di rumah ayahnya. �Back to Alabama. Back home. I have some money saved up now. I�ll be able to find a job and I do have friends there. My mom and sister�s graves are there.� Blaire memutuskan untuk pulang kerumahnya di Alabama, di mana orang tuanya dan kakaknya di makamkan. Dia juga memiliki teman-teman di sana. Di Alabama Blaire pun berniat untuk mencari sebuah pekerjaan. Tanggung jawab di mana Blaire telah kehilangan ibunya dan Ayahnya yang menikah lagi, membuat dia harus hidup mandiri dan menanggung beban kehidupannya sendiri.

Abby, dalam novel Beautiful Disaster, juga digambarkan sebagai tokoh harus memecahkan masalahnya sendiri.���������������

�Technically, it�s Abby Maddox, now,� I said, smiling at my new husband.

�

�It�s not that crazy. We love each other. We have been practically living together on and off all year. Why not?�

�Because you�re nineteen, you idiot! Because you ran off and didn�t tell anyone, and because I�m not there!� she cried. (Mcguire, 2012)

Abby akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Travis, seorang pria yang pada awalnya ia tidak tertarik. Namun karena sebuah taruhan Abby akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama dengan Travis. Dari sini mereka pun mulai menjalin stuau hubungan. Penggambaran bahwa Abby akhirnya menikah dengan Travis terlihat dari penggunaan nama belakang Travis pada Abby �Abby Maddox� dan dari narasi cerita �smiling at my new husband� bahwa Travis adalah saminya. Dari dialog diatas keputusan Abby untuk menikahi Travis ialah keputusan yang diambilnya sendiri, dan dia pun tidak bilang ke siapapun �didn�t tell anyone� saat melarikan diri dengan Travis.

Dari penjabaran novel-novel new adult di atas terlihat bahwa tokoh-tokoh seperti Bliss, Jacqueline, Blaire dan Abby, merupakan tokoh yang sedang menuju tahap awal kedewasaan. Di mana mereka dapat memutuskan apa yang mereka inginkan dan dalam proses untuk menjalani hal tersebut. Hal ini juga dinyatakan oleh seorang penulis New Adult bernama Sommer Leigh bahwa fase New Adult ialah dimana telah menjadi orang tersebut, yang tahu diri mereka dan mereka menempuh fase awal apa yang mereka ingin lakukan. Carmack dalam (McAlister, 2021) seorang penulis New Adult juga menyatakan bahwa bahwa masa-masa saat usia 18 sampai 25 tahun ialah masa-masa dimana kita tidak lagi merasa diri kita sebagai remaja namun kita juga tidak merasa sebagai orang dewasa seutuhnya baik itu ketika duduk di bangku kuliah maupun sebagai seorang yang baru bekerja.

Dari segi struktur novel-novel new adult yang memiliki kesamaan dalam tokoh yang berusia 18 sampai 25 tahun dan juga dari karakteristik tokoh yang menggambarkan keadaan tokoh-tokoh dalam usianya tersebut maka sepertinya ini merupakan sebuah pola awal dimana New Adult dapat dikatakan sebagai sebuah genre.

Penggambaran Sex Secara Eksplisit

Gender dan seksualitas telah menjadi isu yang sering muncul dalam karya sastra (Anggraeni & Azrianti, 2021) Selain tokohnya yang berusia 18 sampai 25 tahun, novel-novel New Adult juga memiliki ciri yang menjadi kekhasannya dimana sex digambarkan atau dinarasikan secara detail dan eksplisit. Berikut adalah kutipan yang menggambarkan adegan sex dari novel Losing It karya Cora Carmack, Easy karya Tamara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines dan Beautiful Disaster karya Jamie Mcguire.

He kissed me again, and his fingers found my entrance. He slipped two inside at the same time that his tongue met mine. ... He pressed his forehead against mine, our lips touching, but not kissing, then his palm pressed down against me, and an explosion ignited beneath my skin. Like a string of fireworks, my world detonated into bursts of light and color.

�

He thrust forward again so hard that my whole body shifted and pleasure poured through my body so fast that my vision went spotty. His body stilled against mine, his face still pressed into my neck, his arms cradling me. I lifted his face to mine, watching as his eyes clenched shut and his mouth fell open, and his whole body shuddered over mine. When his eyes opened, they were still dark, but focused on me. He pressed a kiss to my forehead, then each cheek, and finally my lips. �I love you,� we said together. �(Carmack, 2012: 296-300)

�

Dalam novel Losing It terlihat penggambaran sex yang sangat eksplisit, seperti bagaimana merea berciuman, bagaimana kenikmatan-kenikmatan terjadi saat hubungan sex berlangsung bagaimana ketika kulit mereka saling menyentuh, dan pada akhirnya digambarkan pula saat mereka mencapai kepuasan. Yang menarik dalam penggambaran hubungan sex ini ialah penggunaan simile oleh pangarang �Like a string of fireworks, my world detonated into bursts of light and color�. Di sini pengarang menggambarkan kenikmatan yang terjadi bagaikan rangkaian dari ledakan kembang api yang terus memberikan warna dan cahaya.

 

I grabbed handfuls of his shirt and pulled at it until he raised his arms and let me pull it over his head and toss it aside. Sinking down until I was sitting in his lap, I slipped my hands behind his head and kissed him. Slowly. This was the last time. Rush�s hands were in my hair and he took over immediately. Each caress of his tongue was gentle and easy. He wasn�t hungry and demanding. Maybe he already knew this was goodbye. It wasn�t meant to be hard and fast. It was the last memory I�d have of him. Of us.

�

I didn�t look away from him as I clung to him and let the feeling of complete bliss rush through me. Rush�s mouth opened and a loud growl vibrated his chest as he pumped into me two more times and then went still. His eyes never left mine. (Glines, 2012; chapter 27).

 

Dalam novel Fallen too Far, hubungan sex ini digambarkan bagaimana mereka mulai melepaskan pakaian mereka. Kemudian mereka mulai saling berciumandan pada akhirnya mereka menacapai kepuasan. Yang menarik dala narasai yang detail ini ialah penulis membuat suatu narasi tentang perasaan-perasaan yang sedang dialami tokoh laki-laki melalui sudut pandang perempuan. Maybe he already knew this was goodbye menggambarkan bagaimana seorang laki-laki sangat bergairah namun dikarenakan bahwa toko laki-laki ini, Rush, mengetahui bahwa ini adalah sebuah perpisahan. Dan memang hubungan ini terjadi ketika akhirnya Blaire memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Alabama

 

Travis yanked the t-shirt over my head, and then his hand impatiently traveled down my side, gripping my panties and slipping them down my legs with one hand. �

 

When I opened my eyes, he pressed inside me again, and I cried out with the wonderful burning it caused. Once I relaxed, the motion of his body against mine was more rhythmic.

�

When I said his name, he pressed his cheek against mine, and his movements became more rigid. The noises from his throat grew louder, and he finally pressed inside me one last time, groaning and quivering above me. �I was too shocked to reply. He collapsed beside me on his stomach, stretching one arm across my middle, and resting his forehead against my cheek. (Beautiful Disaster, 2012: Chapter 9)

 

Dalam novel Beautiful Disaster digambarkan hubungan sex itu saat merekamelepaskan pakaian, dan juga memeeberikan rangsangan-rangsangan dan terakhir bagaimana mereka mengalami kepuasan. Penggambaran narasi yang menarik terjadi ketika terdapat kalimat �the motion of his body against mine was more rhythmic.�, penulis menggambarkan gerakan-gerakan hubungan sex tersebut menjadi memilki gerakan-gerakan yang yang teratur yang berirama.

Cara para pengarang menarasikan sex dalam novel-novel new adult ini sepertinya memiliki kesamaan. Di mana hal tersebut dimulai dengan sebuah ciuman kemudian pasangan-pasangan seperti Bliss dan Garrick dalam novel Losing It, Jacqueline dan Lucas dalam novel Easy, Blaire dan Rush dalam novel Fallen Too Far, serta Abby dan Travis dalam novel beaiful Disaster akan memulai membuka pakaian mereka. Kegiatan persetubuhan dan kenikmatan-kenikmatan dan rasa sakit yang terjadi pun digambarkan pada kutipan di atas. Sampai akhirnya mereka menadapat puncak kenikmatan dan saling tidur bersebelahan.

Jika dilihat dari penggambaran sex secara eksplisit, memang sepertinya hal ini dapat dijadikan sebuah strategi penjualan yang tentu saja dapat menarik para pembaca dewasa yang menginginkan suatu cerita yang baru. Tetapi jika dilihat dari sisi lain bahwa pengambaran sex ini memiliki suatu narasi yang menarik dimana hampir semua narasi sex ini dimiliki semua novel new adult seperti terlihat dalam novel-novel Easy, Losing It, Beautiful Disaster dan Fallen Too Far maka hal ini dapat disimpulkan sebagai suatu pola yang menyusun novel-novel new adult tersebut yang pada akhirnya dapat menjadikan new adult sebagai sebuah genre.

Kesenangan orang terhadap karya sastra berasal dari gabungan rasa senang karena mendapatkan sesuatu yang baru dan karena mengenali hal-hal yang terdapat dalam karya sastra. �Genre menampilkan kesuluruhan teknik estetis yang dapat dipakai oeh pengarang dan sudah dipahami oleh pembaca. (Wellek & Warren, 1989)

Dengan kata lain,� ketertarikan seorang pembaca dewasa itu sendiri terhadap suatu cerita yang baru seperti yang tergambarkan dalam novel New Adult ini, justru membuat novel New Adult ini menjadi suatu genre.

Kampus sebagai Latar Tempat

Latar dalam karya sastra dapat berfungsi memperkuat tema cerita. Hal ini juga menentukan genre karya sastra tersebut (Apriliya, Hodijah, dan Kholifah, 2020). Rata-rata novel New Adult, memiliki latar tempat di kampus. Dari novel-novel New Adult seperti Losing It karya Cora Carmack, Easy karya Tammara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines, dan Beautiful Disaster karya Jamie Mcguire, hanya novel Fallen Too Far yang tidak memiliki latar tempat di kampus, namun dari penggambaran tokoh dan sex nya sepertinya sudah cukup bagi novel ini untuk di kategorikan novel New Adult.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa novel Losing It karya Cora Carmack menceritakan tentang seorang mahasiswi tingkat akhir bernama Bliss. Berikut ialah beberapa kutipan di mana kampus menjadi latar tempat.

The Starbucks on campus was overrun with a zombie horde of other sleep-deprived students. By the time I got my caramel macchiato I was pretty much already awake, and we were definitely going to be late for the first class of the last semester of our last year of college.

 

�As I was saying,� Eric continued. �Ben Jackson was supposed to be teaching this course.� Ben was pretty much our favorite teacher, but he�d been offered a role in this killer new show off-Broadway and would be taking the semester off. �But as you all know, he�s in New York for a few months. To replace him for the time being we have one of our most talented former students�Mr. Taylor.� (Carmack, 2012: 71)

 

Bliss yang sedang duduk dibangku akhir kuliah, sedang memulai kelas pertama dari semester akhir kuliahnya.sebelum kuliah Bliss menyempatkan diri untuk membeli sebuah kopi di caf� Starbucks di lingkungan kampus untuk membuatnya semangat kembali mengikuti kelas. Dari kalimat �The Starbucks on campus was overrun with a zombie horde of other sleep-deprived students.� Sepertinya ada sedikit penggambaran kapitalisme, yang memang disini terlihat betapa cerdiknya kapitalis ini membangun sebuah caf� di kampus yang dipenuhi mahasiswa-mahasiswa yang mungkin dalam kondisi mengantuk yang membutuhkan kopi untuk menyegarkan kondisi tubuh. Setalah sesampainya di kelas terdapat sebuah percakapan di mana dosen yang biasa mengajar kelas drama tahun ini tidak akan bisa mengajar karena dia mendapatkan peran di sebuah pementasan. Dan kelas sedang menduga-duga siapa yang akan menjadi penggantinya. Dalam penjelasan sebelumnya diketahui yang menjadi penggantinya ialah Garrick.

Dalam novel Easy juga dijelaskan sebelumnya bahwa novel ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Jacqueline yang sedang duduk di bangku awal perkuliahan, yang pada awalnya dia memutuskan untuk kuliah karena mengikuti pacarnya namun pacarnya justru memutuskannya. Jacqueline pun harus menghadapi masa-masa sulit karena patah hati dan kebenciannya terhadap mantan pacarnya.

 

�You�ve missed two straight weeks of class�including the midterm, and you missed today. I assume you�re standing here in my office in order to make some sort of case for why you should not fail macroeconomics. I�m waiting with bated breath for that explanation.� He sighed, shelving the textbook. �I always think I�ve heard them all, but I�ve been known to be surprised. So go ahead. I don�t have all day, and I presume you don�t, either.�

I swallowed. �I was in class today. I just sat in a different seat.�

 

Oh, God. As if a plug had been pulled, the jumbled excuses and realizations came pouring out. �My boyfriend broke up with me, and he�s in the class, and I can�t stand to see him, let alone sit next to him� Oh my God, I missed the midterm. I�m going to fail. I�ve never failed a class in my life.� As if that speech wasn�t mortifying enough, my eyes watered and spilled over. I bit my lip to keep from sobbing outright, staring at his desk, unable to meet the repulsed expression I imagined him wearing. (Webber, 2016)

 

Jacqueline mengikuti profesornya ke kantornya untuk meminta kesempatan untuk memperbaiki kuliahnya. Profesornya pun bersedia menerima penjelasan dari Jacqueline di kantornya. Dia pun menjelaskan bahwa alasan dia tidak mengikuti kuliah karena dia baru saja putus dengan pacarnya dan tidak ingin melihat pacarnya di kelas yang sama dengan dia. Dia pun menangis di hadapan profesornya karena dia merasa tidak pernah gagal sebelumnya di kelas dan harus gagal karena seorang pria. Dalam penjelasan sebelumnya di ketahui bahwa profesornya memberikan Jacqueline sebuah kesempatan untuk memperbaiki nilainya dengan memberikannya sebuah proyek yang bisa dikerjakan bersama seorang tutor yang juga direkomendasikan oleh profesornya.

Penggambaran tokoh dengan lokasi kampus seperti ini memang sangat mirip dengan yang sering terjadi di lingkungan kampus sesungguhnya, seperti para mahasiswa yang memnag membutuhkan bantuan dari profesornya atas masalah-masala yang dihadapi. Hal ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi pembaca-pambaca yang menggalami hal yang sama.

Abby dalam novel Beautiful Disaster pun merupakan seorang yang duduk di bangku kuliah semester awal. Dan sebagian latar tempat dalam novel ini juga terjadi di kampus.

America waved, leaving with Shepley as I walked to my afternoon class. I squinted one eye from the bright sun, gripping my backpack straps. Eastern was exactly what I hoped it would be; from the smaller classrooms to the unfamiliar faces. It was a new start for me; I could finally walk somewhere without the whispers of those who knew�or thought they knew�anything about my past. I was as indistinguishable as any other wide-eyed, over-achieving freshman on their way to class; no staring, no rumors, no pity or judgment. Only the illusion of what I wanted them to see: Cashmered, nononsense Abby Abernathy. �I sat my backpack on the floor, and collapsed into the chair, bending down to fish my laptop from my bag. When I popped up to set it on my desk, Travis fell into the next desk. �Professor Chaney strolled in, and Travis turned his attention to the front of the room. (Mcguire, 2012).

Abby yang baru memulai kuliahnya, berjalan menuju kelasnya. Di sana dia berharap memulai suatu kehidupan yang baru, dengan teman-teman yang baru tanpa adanya prasangka dan orang yang tau tentang masa lalunya. Di dalam kelas tersebut Travis yang sangat tertarik dengan Abby berusaha untuk mendekati Abby, dan ketika profesornya mulai mengajar Travis pun mengalihkan perhatiannya ke profesornya tersebut. Kalimat �without thought they knew�anything about my past� sepertinya menggambarkan bagaimana Abby tidak ingin orang mengetahui masa lalunya. Hal seperti ini juga sering terjadi ketika seseorang yang sedang duduk di bangku kuliah atau memulai awal tahun ajaran di sekolah baru yang tidak ingin seorangpun tahu tentang masa lalu mereka

Novel-novel Losing It, Easy, dan juga Beatiful Disaster, merupakan beberapa contoh dari novel-novel new adult yang memiliki latar tempat di kampus dalam beberapa bagian dari novelnya. Tidak hanya itu, konflik yang terjadi, khususnya percintaan pun terjadi di dalam lingkungan kampus. Seperti misalnya Bliss yang ternyata kahirnya terlibat hubungan percintaan dengan dosennya sendiri di kampus yang bernama Garrick. Jacqueline juga terlibat konflik dengan mantan pacarnya dan juga dengan temannya yang mencoba menteror dia di lingkungn kampus. Terakhir ialah Abby yang akhirnya terlibat hubungan percintaan dengan Travis temannya di lingkungan kampus.

Menurut Cormack dalam (McAlister, 2021) penulis dari novel Losing It, dahulu sangat jarang novel yang menceritakan kampus sebagai latar tempat dalam bagian dari novelnya dikarenakan sangat jarang orang yang melanjutkan kuliah, dan rata orang yang melanjutkan kuliah ialah orang-orang yang mampu secara finansial, dan juga memiliki emosi yang cukup baik. Namun sast ini, melanjutkan ke bangku kuliah telah menjadi hal biasa. Kampus menjadi sebuah sekolah menengah atas yang baru di mana kadaan kita lebih dewasa dan pengalaman-pengalaman yang didapat pun lebih menarik. Dari pendapat Carmack ini maka tidak menutup kemungkinan bahwa kampus sebagai latar tempat menjadi sebuah pola pada novel-novel Nnew Adult.

 

New Adult Literature Sebagai Genre

Dari persamaan-persamaan atau pola-pola yang ada dalam novel-novel New Adult seperti Losing It karya Cora Carmack, Easy karya Tamara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines dan juga Beautiful Disaster karya Jamie McGuire, sepertinya New Adult ini memang dapat diterima sebagai sebuah genre, terutama jika dilihat dari persamaan karakteristik tokohnya. Dimana karakteristik tokoh-tokoh ini memang belum pernah atau mungkin sangat jarang ditemukan sebelumnya, terutama dalam segi usia karakternya yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun. Karakteristik tokoh-tokoh ini yang kemudian menarik banyaknya pembaca, terutama yang memiliki usia yang hampir sama dengan tokoh-tokohnya dan juga masalah-masalah yang dihadapi.��

we live in an age where we want to find the things that interest us quickly and without much hassle. Until now, finding a book about a college-age protagonist has involved a time-consuming search. New adult is a way to showcase books about twentysomethings so that those twentysomething readers can find them easily. The subject matter of the books can vary widely, but I think the common theme is that it centers around a character perched between the teenage years and adulthood. It's about firsts � first year away from home, first Jobs, first time living out of your family's shadow (Fisher, 1993).

Menurut Carmack, penulis novel Losing It, �banyak pembaca yang berusia 20-an menginginkan novel dengan tokoh yang berumur sekitar 20-an. Dan sangat sulit untuk mendapatkan novel-novel tersebut menjadikan novel-novel New Adult ini menjadi sebuah solusi. Di mana rata-rata novel new adult ini memiliki isi cerita yang hampir sama seperti saat pertama jauh dari rumah, saat pertama bekerja dan juga saat pertama hidup tanpa keluarga.

Hal yang disampaikan Carmack mungkin bukan hal yang disampaikan tanpa sebuah kenyataan yang ada. Karena mungkin banyak orang-orang diluar sana yang sangat menantikan novel-novel seperti ini, yang dari segi isinya memang dapat menggambarkan keadaan diri mereka sendiri. hal ini pula yang mugkin menjadikan beberapa novel New Adult ini menjadi sebuah novel Bestseller. Dan salah satu orang yang memang menantikan kehadiran novel seperti ini ialah Margo Lipschultz.

Margo Lipschultz, an editor at Harlequin�s HQN Books, said she thinks there is more going on with the term than marketing, and that the category is filling a hole, especially in the romance genre. Lipschultz said she used to go to the bookstore in college looking for romance titles that also dealt with issues geared to readers her age, but could not find any (Deahl & Rosen, 2012).

Lipschulz seorang editor, menyatakan bahwa saat dia kuliah dia tidak dapat mencari sebuah buku dengan genre Romans yang sangat cocok untuk orang seusianya dulu. Dan dia berpendapat bahwa New Adult dapat disandingkan dan mengisi genre romans tersebut.

Keadaan pembaca seperti ini mungkin akan sangat banyak dan berkembang di masa mendatang, khususnya para remaja jaman sekarang yang sangat tertarik dengan novel-novel remaja. Dan ketika pembaca-pembaca ini berkembang tidak menutup kemungkinan mereka akan tertarik dengan novel-novel New Adult. Hal ini dapat saja terjadi sepereti yang dikatakan Carolyn Borgen (Novita, 2022) sorang pustakawan bahwa pembaca-pembaca yang sedang remaja yang sedang berkembang sangat membutuhkan novel-novel New Adult untuk mengisi kekosongan atas apa yang mereka baca, saat mereka menduduki bangku kuliah (Aliyah, 2014).

Keadaan pembaca seperti inilah yang juga menjadikan Novel-novel New Adult menjadi sebuah Genre yang dapat diterima. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan (Wellek & Warren, 1989) dalam bukunya.

Pembaca abad ke-19 semakin luas; dengan demikian, semakin banyak genre yang muncul. Tambahan pula, Percetakan yang murah mengakibatkan pendeknya masa hidup satu genre. Satu genre digantikan genre lain dalam transisi yang sangat cepat.

Semakin meluasnya pembaca maka akan memungkinkan banyaknya genre baru yang bermunculan. Walaupun Wellek dan Werren memberikan contoh keadaan pada abad ke-19, namun keadaan di abad ke -21 ini menggambarkan hal yang sama dengan yang disampaikan Wellek dan Werren. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang lebih hebat dari sekedar mesin percetakan yaitu Internet. Di mana novel-novel dapat dibeli secara online dengan format e-book yang harganya tentu saja jauh lebih murah. Hal ini pula lah yang pertama kali terjadi dengan novel-novel New Adult yang pada awalnya banyak dari novel-novel ini yang dipublikasikan sendiri oleh penulis.

Namun demikian New Adult Literature merupakan genre yang masih berkembang (Pramesti, 2015). Jika dilihat dari respons pembaca novel new adult ini memang sedikit terjadi pro dan kontra. Seperti ketika Chang dan Zucker 2013 menulis artikel yang menggunakan kepala berita new adult sebagai Smut Fiction (fiksi cabul) ada pembaca yang setuju namun banyak pula mengkritik kepala berita tersebut. Hal ini disebabkan karena menurut mereka novel-novel New Adult bukan hanya sekedar sex, dan banyak dari mereka yang menyebut kan bahwa buku ini lebih menceritakan tokoh-tokoh pada usia kuliah-an. Berdasarkan tanggapan pembaca banyak dari mereka yang memang mengharapkan buku ini.� Berikut ialah beberapa kutipan beberapa pembaca yang pro dengan novel new adult.

"I went from reading zero books to reading a 100 in only eight months," said Made Migliaccio, 33.

"I love fluffy," said 28-year-old Ria Parks. "Seeing people fall in love and how it works and how strong their bond is, and it's just -- everybody wants that for themselves."(Chang dan Zucker, 2013)

 

Melalui kutipan ini sepertinya terlihat pembaca yang tertarik dengan novel New Adult umumnya berumur tidak terlalu beda jauh dengan umur tokoh yang ada dalam novel, sekitar 20-an atau 30-an.

Jika dilihat dari segi penjualan novel-novel New Adult ini sepertinya banyak pembaca yang memang tertarik dengan novel-novel new adult yang memang memiliki karakteristik yang belum ada sebelumya. Hal ini dapat dilihat dari penjualan novel Beautiful Disaster yang pertama kali diterbitkan oleh penulis mampu terjual sampai lebih dari 200.000 kopi (Kaufman, 2012). Penulis Losing It, Cora Carmack, pada awalnya mengira bahwa penjualan novelnya hanya akan menghasilkan uang sebesar $1000, tetapi setelah diterbitkan ternyata ia mendapatkan $200.000. Penulis New Adult lain seperti Colleen Hoover dengan novelnya Slammed mampu merubah kehidupannya secara signifikan, suaminya tidak lagi bekerja sebagai seorang supir truk, dan keluarganya sekarang tinggal di rumah yang lebih baik (Chung dan Zucker, 2013).

Sampai saat ini perkembangan genre New Adult masih terjadi di Amerika namun tidak menutup kemungkinan akan meluas ke negara-negara lain seiring perkembangan genre ini pula. Dan penulis seperti Cora Carmack sepertinya optimis dan dapat dikatakan mengetahui suatu cara agar genre ini masih dapat terus bertahan, yaitu dengan meluaskan genre ini ke dalam beberepa subgenre selain romans. Cormack sendiri berencana untuk mempublikasikan sebuah novel dengan genre Fantasy New Adult (Jorgenson, 2014).

 

KESIMPULAN

Jika melihat dari novel-novel seperti Losing It karya Cora Carmack, Easy karya Tamara Webber, Fallen Too Far karya Abbi Glines dan juga Beautiful Disaster karya Jamie McGuire maka dapat disimpulkan bahwa novel New Adult ialah sebuah novel yang memiliki pola-pola atau kesamaan-kesamaan dimana tokohnya berusia 18 sampai 25 tahun dan juga tokoh-tokoh ini memiliki karakteristik yang sama yang menggambarkan usianya. Selain itu novel-novel New Adult ini juga memiliki kesamaan dalam hal bagaimana pengarang memberikan gambaran atau menarasikan kegiatan sex yang dilakukan oleh tokohnya., serta rata-rata novel ini memiliki latar tempat di kampus pada bagian-bagian tertentu dari novelnya. Banyak pembaca yang tertarik dengan novel New Adult karena karakteristik tokohnya yang sesuai dengan keadanya. Dari kesamaan-kesamaan atau pola-pola seperti ini serta banyaknya pembaca yang ada, maka New adult dapat diterima sebagai sebuah genre. Namun genre ini masih berkembang dan masih perlu diuji lebih jauh menjadi sebuah genre yang baku

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aliyah, Nur. (2014). Nilai�nilai pendidikan akhlak dalam novel cinta suci zahrana karya Habiburrahman El Shirazy.

 

Anggraeni, Nureza Dwi, & Azrianti, Seftia. (2021). Gender dan Seksualitas dalam Karya Sastra Perempuan Kerajaan Melayu Riau Lingga pada Abad ke-19. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 6(1), 12�20.

 

Christenbury, Leila. (2000). Making the journey: Being and becoming a teacher of English language arts. ERIC.

 

Deahl, Rachel, & Rosen, Judith. (2012). New Adult: Needless Marketing-Speak Or Valued Subgenre? Publishers Weekly, 259(51), 4.

 

Fisher, Jo. (1993). Out of the Shadows. NYU Press.

 

Glines, Abbi. (2012). Fallen Too Far. Self-published.

 

Jorgenson, J. (2014). A World of Firsts | Genre Spotlight.

 

Kaufman, Leslie. (2012). Beyond wizards and vampires, to sex. New York Times, 22.

 

McAlister, Jodi. (2021). New Adult Fiction. Cambridge University Press.

 

Mcguire, J. (2012). Beautiful Disasters. Self-published.

 

Novita, Sari. (2022). MELATIH SOFT SKILL ANAK USIA DINI MELALUI PRETEND PLAY DI TK �AISYIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

 

Pramesti, Tri. (2015). Considering Young Adult Literature as a Literary Genre. PARAFRASE: Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 15(01).

 

Webber, T. (2016). Easy. Self-published.

 

Wellek, Rene, & Warren, Austin. (1989). Teori Kesusastraan (terj. Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.

 

Wetta, Molly. (2013). What is New Adult Fiction, Anyway? URL: Https://Www. Ebscohost. Com (Accessed 25.01. 2019).